Ia menambahkan bahwa peminatan karier tidak bisa lagi dilakukan secara coba-coba atau mengikuti pilihan teman.
“Sering kali siswa bingung menentukan jurusan dan masa depan. Dengan psikotes dan layanan bimbingan karier seperti ini, mereka dapat menentukan pilihan berdasarkan data dan profil diri yang lebih objektif,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa mampu melakukan perencanaan karier secara lebih matang dan terstruktur.
Baca Juga:Bersama JNE, Zai Muslim Wear dari Purwakarta Sukses Tembus Pasar InternasionalMumu, Kepala Madrasah Aliyah di Garut, Raih Grand Prize Mobil Listrik BYD Dolphin dari Undian Simpati Hoki
Selain itu, para guru dan orang tua dapat berperan aktif dalam mendampingi siswa melalui data hasil psikotes yang nantinya dapat dijadikan bahan penyusunan peminatan pendidikan dan rekomendasi karier.
Kegiatan talk show Bimbingan Karier ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen sekolah untuk memperkuat layanan bimbingan dan konseling.
Dedi berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk membantu siswa menemukan potensi terbaiknya dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia pendidikan maupun dunia kerja di masa depan. (Fitriah Widayanti)
