Penerapan Tarif Progresif Bikin Juru Parkir di Kota Tasikmalaya Kelimpungan

parkir progresif di Kota Tasikmalaya
Papan pengumuman tarif parkir progresif terpampang di salah satu ruas jalan di Kota Tasikmalaya. (Firgiawan/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya mulai menerapkan tarif progresif pada penarikan retribusi parkir.

Seperti tarif parkir motor yang ditetapkan Rp 2.000 di dua jam pertama dan naik Rp 250 di jam berikutnya. Kemudian tarif parkir mobil ditetapkan Rp 3.000 di dua jam pertama dan naik Rp 500 di jam berikutnya.

Hal ini menuntut juru parkir harus mengingat atau mencatat waktu kendaraan yang parkir di area kerjanya.

Baca Juga:RS Islam Hj Siti Muniroh Kota Tasikmalaya Rayakan Milad ke-31Sidang Keempat Kasus Endang Juta: Saksi Sebut Tumpukan Pasir Berada di Luar Lahan Berizin

Dengan tarif progresif ini, biaya parkir kendaraan akan disesuaikan dengan durasi kendaraannya terparkir. Misal di jalur Jalan Umum Tertentu (JUT), dua jam pertama dikenakan Rp 2.000 dan tampahan Rp 250 untuk jam berikutnya.

Dengan karcis manual, jukir harus memiliki cara untuk mengetahui durasi parkir setiap kendaraan. Selain itu, mereka juga harus menyiapkan mental ketika terjadi perdebatan dengan pengendara.

Aep (35), salah satu jukir resmi di kawasan pusat perbelanjaan, menceritakan kendala yang ia hadapi sejak tarif progresif diberlakukan. Diakuinya bahwa pola baru ini cukup membuatnya kerepotan menghitung durasi.

“Memang repotnya itu sekarang harus ngitung waktu. Kalau motor cuma sebentar, 10 menit, ya tetap tarif awal. Tapi kalau sudah lebih dari satu jam, harus nambah. Sementara karcisnya kan cuma karcis biasa, tidak ada jam masuk dan jam keluar seperti di mal,” keluh Aep, Senin 25 November 2025.

Disebutkan Aep, dari UPTD Pengelola Parkir Dishub memberi arahan kepada para petugas agar mencatat kedatangan kendaraan yang parkir. Namun ketika ada yang parkir lebih dari 2 jam, rata-rata pengendara tetap bayar tarif awal.

“Kadang dikasih tahu pengendara juga tetap aja bayar tarif biasa, padahal parkirnya lama,” selorohnya.

Kesulitaan serupa juga dikeluhkan Abdul Hamid, apalagi jika ia sedang melayani banyak pelanggan. Belum lagi potensi-potensi perdebatan dengan pengendara juga tak bisa terhindarkan

Baca Juga:Jalan Raya Ciamis-Kawali Ditutup Total Akibat Jembatan Cikaleho Ambruk SebagianGubernur Jabar Tetap Larang Study Tour, Klaim Tak Berdampak ke Pariwisata

“Banyak yang komplain, sudah bayar di jam pertama, pas mau keluar ditarik lagi buat jam kedua. Mereka bilang, ‘Saya cuma nambah 15 menit, masa bayar penuh lagi?’ Akhirnya banyak yang ngomel-ngomel, bahkan ada yang langsung kabur saja biar tidak bayar jam kedua,” paparnya menceritakan.

0 Komentar