RADARTASIK.ID –Tidak ada yang membayangkan bahwa hanya dalam hitungan bulan, Gian Piero Gasperini dapat mengubah suasana ruang ganti AS Roma hingga sedrastis musim ini.
Dari tim yang dipenuhi keraguan, protes, dan kritik pedas dari luar Trigoria, Roma kini menjelma menjadi pemuncak klasemen Serie A.
Lebih mencengangkan lagi, sebagian besar penyumbang kesuksesan ini justru datang dari pemain yang sebelumnya dianggap tidak berguna dan akan dijual.
Baca Juga:Pesan Terakhir Legenda Manchester United yang Tak Bisa Hidup Tanpa Wanita: “Jangan Mati Seperti Saya"Bartesaghi Buat Penggemar AC Milan Tak Lagi Rindukan Theo Hernandez
Raimondo De Magistris, jurnalis Italia dalam editorialnya untuk tuttomercatoweb.com, menyebut transformasi ini sebagai “sihir Gasperini”.
De Magistris mencontohkan bagaimana nasib Mario Hermoso berubah total sejak kedatangan Gasperini ke Trigora.
Pada musim gugur lalu, bek asal Spanyol itu sudah hampir pasti dilepas secara permanen setelah masa peminjamannya ke Bayer Leverkusen.
Bahkan klub telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk menjualnya.
Namun sejak Gasperini tiba di ibu kota pada 2 September 2024, segalanya berubah. Hermoso yang semula tidak masuk rencana dipoles ulang menjadi bek andalan dan kembali dipercaya menjaga lini pertahanan.
Nasib serupa dialami Zeki Çelik. Bek Turki yang kontraknya segera habis itu pernah dianggap sebagai kesalahan rekrutmen.
Namun di bawah Gasperini, ia justru menemukan peran baru sebagai bek tengah maupun bek sayap dalam skema tiga bek.
Kini, ia menjadi salah satu elemen tak tergantikan di lini pertahanan Roma.
Baca Juga:Jurnalis Italia Kesal Manajemen AC Milan Ingkar Janji ke Maignan: Kita Akan Kehilangan Kiper Terbaik di DuniaAS Roma Kokoh di Puncak Klasemen, Sindiran Keras Gasperini untuk Comolli di Juventus
Nama-nama seperti Gianluca Mancini dan Bryan Cristante pun ikut meroket menjadi motor energi sekaligus pemimpin ruang ganti.
Mereka menjadi gambaran Roma yang terbentuk bukan dari superstar mahal, tetapi dari kerja kolektif dan kepercayaan diri yang dipulihkan oleh pelatih yang pernah diragukan usai masa singkatnya di Inter 14 tahun lalu.
Meski pasar transfer musim panas tidak membawa banyak nama besar, Gasperini tetap memaksimalkan apa yang ia punya.
Dari Tsimikas hingga Ghilardi, dari Bailey yang sering cedera hingga Vasquez, semuanya diberi peran jelas.
Bahkan Baldanzi, yang dimainkan sebagai false nine saat melawan Cremonese, tampil efektif berkat eksekusi taktik yang matang.
Roma memang masih memiliki kekurangan, mereka butuh sayap kiri murni penuh kreativitas seperti Lookman, hingga penyerang tengah yang konsisten mencetak gol.
