Pesan Terakhir Legenda Manchester United yang Tak Bisa Hidup Tanpa Wanita: “Jangan Mati Seperti Saya"

George Best
George Best Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pada 1946, di Belfast, lahir seorang anak yang kelak menjadi salah satu pesepakbola paling berbakat dan paling kontroversial yang pernah ada.

Namanya George Best, ia bukan hanya ikon Manchester United, tetapi juga figur yang memengaruhi budaya pop, gaya hidup, hingga persepsi publik terhadap pesepakbola.

Dengan rambut khas yang membuatnya dijuluki “Beatle kelima,” Best menjadi pesepakbola pertama yang benar-benar hidup sebagai selebritas; seorang bintang yang memikat baik di lapangan maupun di luar.

Baca Juga:Jurnalis Italia Kesal Manajemen AC Milan Ingkar Janji ke Maignan: Kita Akan Kehilangan Kiper Terbaik di DuniaAS Roma Kokoh di Puncak Klasemen, Sindiran Keras Gasperini untuk Comolli di Juventus

Kariernya di Manchester United dimulai pada 1961 ketika pencari bakat klub, Bob Bishop, mengirim pesan singkat namun legendaris kepada Matt Busby: “Saya rasa saya telah menemukan seorang jenius.”

Best kemudian membela United hingga 1974, memenangi Piala Eropa dan Ballon d’Or—prestasi yang menegaskan bakatnya yang luar biasa.

Dalam periode itu, dribel, akselerasi, dan kreativitasnya menyihir para penonton dan di luar lapangan, kehidupan glamornya tak kalah menyita perhatian.

Best terkenal dengan komentar-komentarnya yang blak-blakan. Salah satu yang paling sering dikutip adalah: “Aku menghabiskan banyak uang untuk minuman keras, perempuan, dan mobil cepat. Sisanya hanya aku hambur-hamburkan.”

Best juga pernah mengucapkan pola hidupnya yang tak pernah bisa lepas dari alkohol dan wanita: “Pada tahun 1969 aku berhenti dari perempuan dan alkohol — itu adalah 20 menit terburuk dalam hidupku.”

Dalam kesempatan lain, ia berkata, “Saya tidak tahu mana yang lebih baik: mencetak gol ke gawang Liverpool atau tidur dengan Miss World. Untungnya saya tidak harus memilih.”

Kutipan-kutipan itu menggambarkan sosok Best yang flamboyan, nakal, namun sangat memikat.

Baca Juga:Matteo Moretto: Berstatus Bebas Transfer pada Januari, Juventus Ingin Rekrut Mike MaignanLawan Terberat Juventus di Kandang Bodo/Glimt: Suhu di Bawah Nol, Rumput Sintetis dan Mantan Pemain AC Milan

Setelah meninggalkan United, kariernya berlanjut di berbagai klub—dari LA Aztecs, Fulham, hingga Hibernian dan Hong Kong Rangers—namun kilau itu mulai meredup.

Tetapi, kebiasaan minumnya yang tak terkendali menjadi masalah besar yang membayangi akhir kariernya.

Namun, iIa masih menyimpan momen-momen cerita, seperti ketika pernah melakukan nutmeg pada Johan Cruyff hanya untuk menunjukkan kemampuan teknisnya.

0 Komentar