RADARTASIK.ID – Juventus bersiap menghadapi salah satu laga tandang paling ekstrem di Liga Champions dengan melawat ke kandang Bodo/Glimt, klub asal Norwegia yang bermarkas di kota kecil Bodo, jauh di luar Lingkaran Arktik.
Selain kualitas lawan yang sering merepotkan wakil Italia, Bianconeri juga harus menghadapi tiga musuh besar yang sama berbahayanya.
Pertama, suhu ekstrem yang bisa mencapai -8°C, kedua, lapangan sintetis yang licin dan keras, serta ancaman mantan pemain AC Milan, Jens Petter Hauge.
Baca Juga:Komentar Chivu Usai Kalah dalam Derby della Madonnina: “Sepakbola Terkadang Kejam”Walter Zenga Sarankan Inter Gantikan Sommer dengan Kiper Cagliari: “Dia Siap untuk Tim Besar”
Meski di atas kertas lebih diunggulkan, namun tidak ada tim Serie A yang benar-benar siap bertanding dalam kondisi seperti ini.
Kota Bodo telah diselimuti salju sejak Minggu malam, dan prakiraan cuaca menunjukkan badai ringan yang akan berlanjut hingga Rabu (26/11) pukul 03.00 WIB , tepat di hari pertandingan.
Saat kick-off, suhu berada di bawan nol dan diperkirakan mencapai -2°C, tetapi hembusan angin membuatnya terasa seperti -8°C—situasi yang jauh di luar kebiasaan pemain Juventus yang terbiasa dengan iklim Eropa Selatan.
Latihan terakhir akan digelar di Continassa, di mana temperatur tentu tidak sedingin Bodo, sehingga adaptasi hanya terjadi begitu mereka tiba di Norwegia.
Untuk mengantisipasi cuaca buruk, Bodo/Glimt bahkan memindahkan sesi latihan mereka ke fasilitas indoor Nordlandshallen, sebuah arena tertutup di kompleks Bodo Spektrum.
Sayangnya Juventus tidak punya kemewahan itu. Spalletti hanya sempat memberi satu sesi latihan khusus di lapangan sintetis Continassa sebelum terbang ke Norwegia.
Selain cuaca ekstrem, faktor kedua yang menjadi momok bagi Nyonya Tua adalah lapangan sintetis Bodo/Glimt.
Baca Juga:Bergomi Yakin Mental Inter Tak Akan Jatuh Meski Kalah dalam Derby MilanReal Madrid Minta Maaf Pasang Foto Mantan Pemain AC Milan Saat Mengenang Kematian Diogo Jota
Rumput buatan yang keras, cepat, dan licin saat suhu beku meningkatkan risiko cedera secara signifikan karena laju bola lebih cepat dan kaki pemain rawan terkilir.
Juventus tahu ini bukan hal sepele. Pengalaman klub-klub Italia di Bodo juga tidak menyenangkan.
AS Roma kalah 6-1 pada 2021 dan 2-1 pada 2022, sedangkan Lazio tumbang 2-0 pada 2023 sebelum tersingkir lewat adu penalti.
Menariknya, lawan ketiga Juventus datang dari lini serang Bodo/Glimt, yakni mantan pemain AC Milan, Jens Petter Hauge.
