RADARTASIK.ID – Derby della Madonnina kemarin menjadi cerminan sempurna pendekatan Massimiliano Allegri di AC Milan.
Rossoneri kini semakin bermain lebih kolektif, disiplin dalam bertahan, memahami momen bahaya, lalu mematikan lewat serangan balik yang efisien.
Penyerang Inter, Marcus Thuram bahkan memuji AC Milan sebagai salah satu tim terbaik di dunia bersama Real Madrid.
Baca Juga:Lawan Terberat Juventus di Kandang Bodo/Glimt: Suhu di Bawah Nol, Rumput Sintetis dan Mantan Pemain AC MilanKomentar Chivu Usai Kalah dalam Derby della Madonnina: “Sepakbola Terkadang Kejam”
Namun di balik sorotan untuk Mike Maignan yang tampil bagai pahlawan super dan Christian Pulisic yang kembali menentukan, muncul satu nama yang mencuri perhatian, bek kiri Davide Bartesaghi.
Keputusan Allegri Memainkan Bartesaghi—pemain kelahiran 2005—sebagai starter dalam derby bukanlah keputusan kecil.
Bartesaghi bahkan harus bersaing dengan Pervis Estupiñán, full-back baru yang didatangkan dari Brighton dengan biaya sekitar €20 juta, setara dengan sekitar Rp350 miliar.
Estupiñán sendiri awalnya diharapkan menjadi pengganti ideal Theo Hernandez yang pindah pada musim panas lalu, namun justru Bartesaghi yang kini tampil lebih meyakinkan.
Keputusan Allegri memilih Bartesaghi bukan tanpa alasan karena prosesnya telah berlangsung selama lebih dari sebulan setelah ia menunjukkan perkembangan signifikan di sesi latihan dan pertandingan.
Apakah keputusan itu akan menjadi permanen? Masih harus dilihat.
Namun fakta bahwa Allegri mempercayakan laga terpenting musim ini kepada pemain muda, bukan pada pembelian mahal, adalah sinyal kuat bahwa hierarki di sisi kiri telah berubah.
Menghadapi tekanan pemain Inter di San Siro, Bartesaghi tampil tanpa rasa takut.
Baca Juga:Walter Zenga Sarankan Inter Gantikan Sommer dengan Kiper Cagliari: “Dia Siap untuk Tim Besar”Bergomi Yakin Mental Inter Tak Akan Jatuh Meski Kalah dalam Derby Milan
Ia tampil tenang, cepat, solid dalam bertahan dan punya umpan silang yang matang.
Penilaiannya di laga itu berada di angka 6,5—bahkan mendekati 7—mencerminkan performa yang stabil dan dewasa.
Padahal musim panas lalu ia hampir dipinjamkan ke klub lain untuk menambah jam terbang.
Perkembangan yang luar biasa cepat untuk pemain 19 tahun ini membuat banyak pendukung Milan mulai melupakan sosok Theo Hernandez, setidaknya versi Theo yang belakangan dianggap kurang fokus dan tidak konsisten.
Gianluigi Buffon, yang kini menjadi staf teknis tim nasional Italia, turut memberikan apresiasi terhadap penampilan Bartesaghi.
