Rp 700 Miliar Tak Lagi Berputar di Priangan Timur, Imbas Pelarangan Study Tour

larangan study tour di jawa barat
Aquarium Indonesia di Kabupaten Pangandaran (Deni Nurdiansah/radartasik.id)
0 Komentar

Ia mengatakan penurunan jumlah kunjungan sekolah langsung terasa sejak kebijakan diberlakukan.

“Di awal keluarnya kebijakan larangan study tour langsung berdampak pada kami dengan adanya penurunan jumlah rombongan dari instansi pendidikan,” katanya.

Meski begitu, ia tetap yakin Taman Satwa Cikembulan sebagai lembaga konservasi memiliki nilai edukasi yang bisa menjadi pertimbangan guru dan orang tua untuk tetap berkunjung. Ia berharap instansi pendidikan kembali memahami manfaat wisata edukasi tersebut.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Lagi Bokek, Berharap Langit Cerah Sampai Akhir Tahun!Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!

“Sekolah dapat memahami bahawa berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan tidak hanyak piknik tetapi ada nilai edukasi yang bisa mereka dapatkan,” pungkasnya.

Museum RAA Adiwijaya di kawasan Pemda Kabupaten Garut juga mengalami dampak serupa. Museum yang belum memiliki lokasi permanen itu kini sepi kunjungan.

Front Office Museum RAA Adiwijaya, Siska Meliany, menyebut setelah kebijakan larangan study tour diterapkan, kunjungan turun drastis dan sekolah dari luar daerah tak lagi datang. Pengunjung kini didominasi warga lokal, termasuk pelajar SD, PAUD, hingga mahasiswa yang sedang meneliti.

“Kebanyakan dari Sonagar City Tour mengenal tempat-tempat bersejarah di Garut termasuk museum ini,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Wisata Edukasi Pangandaran Sepi

Sudah hampir satu tahun tidak ada kunjungan study tour dari luar daerah ke objek wisata di Kabupaten Pangandaran setelah adanya larangan kegiatan tersebut. Kondisi ini dirasakan langsung oleh pengelola objek wisata edukasi, termasuk Aquarium Indonesia.

Operasional Aquarium Indonesia, Noviandry, mengatakan setiap tahun biasanya selalu ada rombongan sekolah dari luar daerah yang datang. Pada 2024, tercatat sekitar 98 sekolah berkunjung untuk kegiatan study tour hingga akhir tahun.

“Sejak awal tahun hampir tidak ada kunjungan study tour, padahal (biasanya) lumayan banyak,” katanya kepada Radar belum lama ini.

Baca Juga:Gerak Cepat Bupati Tersendat Mesin Birokrasi, Diaspora Minta PembenahanDesa Tak Perlu Lagi Urus Infrastruktur, Pembangunan Jalan Desa di Jabar Bakal Diambil Alih Provinsi

Ia menjelaskan kunjungan biasanya datang dari Kota dan Kabupaten Bandung, Garut, serta beberapa dari Jawa Tengah. Menjelang akhir tahun, kunjungan yang masuk hanya berasal dari daerah sekitar Pangandaran seperti Padaherang dan Kalipucang.

“Sekarang menuju akhir tahun, biasanya kunjungan dari sekolah selalu ada, sekarang sebenarnya juga ada, cuman itu dari daerah sekitaran Pangandaran, kaya Padaherang, Kalipucang,” ujarnya.

0 Komentar