Orangtua siswa lainnya, Bambang Ramdani (38) menuturkan perlunya siswa mendapat pengalaman edukatif di luar kelas. Salahsatunya lewat karyawisata.
“Selagi positif untuk membangun karakter, daya sosial, dan lainnya, study tour boleh saja asal pengelolaan dan pembiayaan relevan dan tidak relatif menjadi memberatkan orangtua,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar juga memastikan saat ini tidak ada satu pun sekolah SD maupun SMP yang mengajukan study tour.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Lagi Bokek, Berharap Langit Cerah Sampai Akhir Tahun!Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!
Kepala Disdikbud Kota Banjar, Dedi Suardi, menegaskan seluruh sekolah negeri maupun swasta masih mengikuti Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat tentang larangan kegiatan tersebut. Padahal sebelum aturan itu terbit, hampir semua sekolah rutin menyelenggarakan perjalanan belajar ke luar daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
“Ada 83 SD dan 25 SMP baik negeri maupun swasta di Kota Banjar,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan study tour biasanya bergantung pada kesiapan siswa dan orang tua, terutama dari sisi biaya. Untuk tujuan jauh, dana yang harus disiapkan cukup besar sehingga menjadi beban bagi sebagian keluarga. Sebelum larangan diterapkan, beberapa SD juga melaksanakan outing class sebagai alternatif belajar di luar sekolah.
Ketua PHRI Kota Banjar, Buana, mengungkapkan bahwa penyedia jasa travel di Banjar sangat minim.
“Tidak ada asosiasi travel di Kota Banjar mah, palingan kalau mau study tour juga dari luar Banjar sewa bisnya,” katanya.
Meski begitu, kunjungan wisatawan ke Kota Banjar tetap ada setiap akhir pekan. Wisatawan biasanya menyempatkan diri singgah di restoran, rumah makan, kafe, atau hotel.
“Salah satunya di rumah makan saya, setiap weekend selalu ramai. Ada saja rombongan yang mampir,” ujarnya.
Ganti Istilah
Baca Juga:Gerak Cepat Bupati Tersendat Mesin Birokrasi, Diaspora Minta PembenahanDesa Tak Perlu Lagi Urus Infrastruktur, Pembangunan Jalan Desa di Jabar Bakal Diambil Alih Provinsi
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Darso SPd, menegaskan seluruh sekolah di Pangandaran masih dilarang menggelar study tour. Ia menyebut kegiatan tersebut diganti dengan outing class, meski tidak merinci bentuk kegiatannya.
“Ada beberapa sekolah yang melaksanakan,” ujarnya. (je/riz/igi/den)
