BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Program 10 Ribu Hunian bagi Pekerja, Solusi Nyata untuk Krisis Perumahan

Hunian bagi Pekerja
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan), berfoto bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro (kedua dari kiri), beberapa waktu lalu. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk menyediakan 10.000 hunian pekerja sebagai bagian dari program Griya Pekerja.

Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam menjawab kebutuhan pekerja akan tempat tinggal yang layak dan terjangkau, terutama bagi mereka yang bekerja di kawasan industri.

Program Griya Pekerja ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Baca Juga:Ditjen Ketenagalistrikan Dorong Kompetensi Tenaga Teknik Lewat Sertifikasi Vokasional di SMKN 2 TasikmalayaHonda Modif Contest 2025: Pesta Modifikasi Sepeda Motor yang Mencetak Jawara Baru

Pada 15 Oktober 2025, dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Presiden Prabowo Subianto mengarahkan untuk segera merealisasikan rencana pembangunan hunian bagi pekerja.

BPJS Ketenagakerjaan, yang diamanatkan untuk mengelola Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP), kini bergerak cepat dengan menginisiasi pembangunan hunian di berbagai lokasi strategis.

Sebagai simbol kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah, pencanangan pembangunan Griya Pekerja dimulai di Gedung Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan, penyediaan hunian pekerja adalah langkah konkret untuk mendukung kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.

Menurut Muhaimin, proyek ini menjadi bentuk nyata keberpihakan negara kepada pekerja, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, khususnya mereka yang bekerja di lokasi industri dengan akses transportasi yang terbatas.

BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pembangunan hunian di lima wilayah industri strategis, yang meliputi Jakarta, Cikarang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

Dengan rencana pembangunan lebih dari 2.100 unit kamar pada tahun 2029, program ini diharapkan dapat menampung sekitar 8.500 pekerja.

Baca Juga:New Honda Scoopy Makin Stylish, Siap Jadi Penguasa Baru Skutik Retro Tanah AirPelatihan Universitas Siliwangi Ini Buktikan AI Bisa Dipahami Guru Tanpa Perangkat Mewah

Tidak hanya sebagai tempat tinggal, Griya Pekerja juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi di sekitar kawasan industri.

Kehadiran hunian layak bagi pekerja akan membuka peluang usaha lokal, memperkuat daya beli masyarakat, serta menciptakan ekosistem sosial yang produktif dan inklusif.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menjelaskan, program Griya Pekerja ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh BPJS Ketenagakerjaan dalam melindungi dan mendukung kesejahteraan pekerja Indonesia.

”Kami ingin memastikan bahwa pekerja Indonesia tidak hanya terlindungi, tetapi juga tumbuh dan berkembang bersama untuk kemajuan bangsa,” terangnya.

0 Komentar