RADARTASIK.ID – Inter Milan pulang dari San Siro dengan kekecewaan setelah takluk 0-1 dari AC Milan pada derby della Madonnina giornata ke-12 Serie A.
Gol tunggal Christian Pulisic dan dua penyelamatan krusial Mike Maignan—termasuk eksekusi penalti Calhanoglu—menjadi pembeda dalam laga panas yang berjalan ketat sejak menit awal.
Bagi Cristian Chivu, ini adalah debut pahit dalam derby sebagai pelatih Inter, sekaligus kekalahan pertama setelah empat kemenangan beruntun yang sempat mengangkat optimisme kubu Nerazzurri.
Baca Juga:Anomali AC Milan: Sulit Hadapi Tim Papan Bawah, Tak Pernah Kalah Lawan Tim BesarPatahkan Penalti Calhanoglu, Bukti AC Milan Tak Boleh Melepas Mike Maignan
Meski hasil akhirnya mengecewakan, Inter tetap menunjukkan performa yang solid sepanjang pertandingan.
Mereka terus menekan, menciptakan peluang, dan hanya terpaut detail kecil yang membuat mereka gagal mencuri poin.
Karena itu pula, mantan kapten Inter, Beppe Bergomi, menilai kekalahan ini tidak seharusnya menggoyahkan mental skuad Chivu.
Berbicara di Sky Sport setelah laga, Bergomi memberikan pembelaan kuat terhadap performa Inter.
Menurutnya, kekalahan ini tidak menggambarkan buruknya permainan Inter, melainkan lebih pada efektivitas Milan memanfaatkan satu-satunya momen penting dalam pertandingan.
“Inter secara fisik baik-baik saja. Mereka kebobolan di awal babak kedua, tetapi tidak runtuh—mereka tetap stabil dan menjaga ritme permainan,” ujar Bergomi.
“Mereka memang kalah, tapi performanya ada. Kita tahu, menghadapi pertahanan Milan yang sangat fokus itu sulit untuk menemukan ruang,” lanjutnya.
Baca Juga:Deretan Pemain Inter yang Jadi Biang Kerok atas Kekalahan dari AC MilanAnalisa Costacurta atas Kemenangan AC Milan dalam Derby della Madonnina: Singgung Filosofi Corto Muso Allegri
“Penalti memang sedikit mahal harganya, tetapi ini derby klasik yang dalam karier saya pun pernah saya menangi dan pernah saya kalah,” tegasnya.
Bergomi menegaskan bahwa hasil ini tidak akan menjatuhkan mental Inter. Baginya, yang penting adalah penilaian terhadap performa, bukan sekadar skor akhir.
“Apakah kekalahan ini memengaruhi moral? Saya tidak percaya,” tegasnya.
“Mereka harus menilai performanya. Saya bahkan menganggap Milan sebagai tim paling berbahaya bagi Inter karena cara mereka memainkan pertandingan,” terangnya.
“Saya pikir Inter akan lebih menderita di laga ini, tetapi ternyata tidak. Mereka tampil baik dan harus kembali bangkit dari performa ini,” tambahnya.
