Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental di Masyarakat, Dosen UBK Tasikmalaya Berdayakan Kader Kesehatan

PEMBERDAYAAN
Tim dosen dan mahasiswa Universitas Bhakti Kencana (UBK) Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu, Jumat (21/11/2025).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Bhakti Kencana (UBK) Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internal Periode Ganjil 2025 di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu, Jumat (21/11/2025).

Kegiatan yang bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Purbaratu ini bertema “Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental di Masyarakat”.

Pengabdian dilaksanakan oleh tim dosen yang diketuai oleh Ns Birry Assidiqy SKep MKep dengan anggota Bdn Heni Nurakilah STrKeb MTrKeb, Ns Ai Rahmawati SKep MKep, Lina Marlina SST MKeb, Reni Nurdianti SKM MKM, Ns Heni Aguspita Dewi SKep MKep, Ns H Asep Rahmadiana SKep MKep, kemudian didukung oleh tim mahasiswa Risal Heryanto Putra, Muhamad Fauzi Ramdan, Devi Rahmawati Hermansyah, dan Atin Suryatin Mubarokah.

Baca Juga:Dosen UPI Tasikmalaya Kenalkan Pembelajaran Berbasis Etnomatematika kepada Siswa Sakola Motekar Internet Ngebut, Jualan Makin Gacor! Pakai Indosat HiFi Air, Toko Sepatu Route in Store Tasikmalaya Naik Level

Ketua tim pengabdian, Ns Birry Assidiqy SKep MKep, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk konkret implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dalam meningkatkan literasi dan kapasitas kader kesehatan dalam menjaga kesehatan mental masyarakat.

“Masalah kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena rendahnya pemahaman, keterbatasan kemampuan kader, serta masih kuatnya stigma sosial. Padahal, kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesejahteraan hidup yang berpengaruh pada produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemberdayaan kader menjadi strategi penting dalam memperkuat upaya promotif dan preventif di tingkat komunitas. Dalam kegiatan ini, kader kesehatan diberikan pelatihan mengenai konsep dasar kesehatan mental, faktor risiko, tanda dan gejala awal gangguan mental, teknik deteksi dini, serta keterampilan komunikasi empatik dan dukungan psikososial awal.

“Melalui edukasi dan pendampingan, diharapkan para kader mampu berperan aktif dalam mengidentifikasi, mendeteksi dini, serta melakukan rujukan kasus apabila diperlukan,” katanya.

Lanjutnya, harapan besar dari kegiatan ini adalah terciptanya kader kesehatan yang terlatih, responsif, dan berdaya guna dalam mendeteksi potensi masalah kesehatan mental di masyarakat.

Selain itu, melalui kolaborasi antara institusi akademik, fasilitas pelayanan kesehatan, dan masyarakat, diharapkan semakin terbentuk lingkungan yang sehat secara fisik, mental dan sosial.

0 Komentar