PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pangandaran, khususnya di daerah Padaherang dan Kalipucang, telah menjadi masalah kronis yang mengancam kehidupan warga selama puluhan tahun.
Berbagai upaya penanganan sudah dilakukan, namun intensitas banjir di Pangandaran yang terus meningkat menuntut solusi yang lebih permanen.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran kini berencana mengajukan anggaran sebesar Rp 500 miliar kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan DPR RI guna menangani persoalan ini secara lebih serius.
Baca Juga:Kejagung Respons Dugaan Korupsi Besar-besaran di Kabupaten Pangandaran yang Dilaporkan Sarasa InstituteFenomena LGBT di Kalangan Siswa SMP di Kabupaten Pangandaran, Beberapa Terindikasi Terjangkit HIV
Banjir yang merendam rumah warga, jalan raya, hingga lahan pertanian, telah menjadi pemandangan yang tak asing di Desa Pamotan, Kalipucang, Cibuluh, Tunggilis, Ciganjeng, Maruyungsari, dan Paledah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUTRPRKP) Kabupaten Pangandaran, Indra, mengungkapkan, masalah utama yang menyebabkan banjir ini adalah penyempitan tanggul yang tidak mampu menahan volume air sungai yang terus meningkat.
Sungai Citanduy yang semula lebar, kini semakin menyempit, memperburuk potensi banjir.
”Beberapa desa itu, banyak permasalahan-permasalahan di penyempitan tanggul,” ungkap Indra, Minggu, 23 November 2025.
”Sungai yang dulu lebar sekarang mengecil, ini harus segera diatasi,” tambahnya.
Dengan situasi tersebut, pihaknya menilai perlu ada peninggian tanggul sepanjang 6,7 kilometer di sepanjang Sungai Citanduy.
Tanggul yang ada saat ini terbilang rendah, sehingga air mudah meluap ke pemukiman dan fasilitas umum.
Baca Juga:Ingin Kaya Raya dari Trading Online, Sekretaris Desa di Pangandaran Selewengkan Uang Rp 706 JutaBanjir Masih Merendam Pangandaran, Apakah Jalur Wisata Aman untuk Dilalui?
Tak hanya itu, kawasan Kalipucang juga menghadapi ancaman banjir serupa, terutama di sekitar dermaga Santolo, yang kini mengalami kebocoran pada klep yang mengatur aliran air.
Hal ini menyebabkan air sungai sering meluap ke permukiman dan jalan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Indra menyebutkan, peninggian tanggul dan perbaikan pada sistem pengendalian air di Kalipucang sangat mendesak.
Namun, perbaikan tersebut tentu tidak murah.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran memperkirakan, untuk pembangunan dan peninggian tanggul serta perbaikan infrastruktur lainnya, dibutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar.
Dengan kebutuhan anggaran sebesar itu, menurut dia, tidak mungkin di-cover Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pangandaran.
