M E Suhartono juga mengakui masih ada pekerjan rumah yang belum tuntas, terutama terkait penguatan kemampuan akademik, mengingat kualitas input siswa masih bervariasi.
Ia menuturkan, sejumlah pembangunan fisik yang telah terealisasi, termasuk empat ruang kelas baru. Ia juga menitipkan agar pembangunan masjid sekolah dapat segera diselesaikan dan fasilitas lain yang belum lengkap bisa dilengkapi.
Selain fisik, Suhartono menilai bahwa pekerjaan rumah terbesar ada pada aspek akademik dan penguatan karakter.
Baca Juga:Dosen UPI Tasikmalaya Kenalkan Pembelajaran Berbasis Etnomatematika kepada Siswa Sakola Motekar Internet Ngebut, Jualan Makin Gacor! Pakai Indosat HiFi Air, Toko Sepatu Route in Store Tasikmalaya Naik Level
“Kita jujur sumber input siswa yang masuk ke sini masih level dua, yang level bagusnya ke SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, tapi kita tidak menutup kemungkinan kita akan lebih baik lagi karena kita ada satu dua anak yang berprestasi,” katanya.
Suhartono juga memaparkan sejumlah capaian fisik yang telah diraihnya selama memimpin SMAN 10 Tasikmalaya, di antaranya pembangunan empat ruang kelas baru. Ia juga menitipkan agar pembangunan masjid sekolah segera diselesaikan, serta fasilitas yang belum lengkap dapat terus dilengkapi.
Tak hanya itu, ia menegaskan bahwa pembangunan karakter harus terus diperkuat sesuai arahan Gubernur Jawa Barat melalui konsep Gapura Panca Waluya.
“Saya berharap pembangunan karakter warga SMAN 10 bisa lebih baik lagi, bisa tertata sesuai anjuran bapak gubernur untuk mewujudkan Gapura Panca Waluya, yang mewujudkan karakter siswa yang cageur, bageur, bener, pinter, tur singer,” ujarnya.
Konsep tersebut, menurutnya, menjadi modal penting agar peserta didik tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga memiliki karakter kuat yang dihargai masyarakat.
Menutup masa kepemimpinannya, Suhartono yang kini menjadi kepala SMAN 6 Garut itu memberikan pesan khusus bagi seluruh warga SMAN 10 Tasikmalaya untuk menjaga budaya positif yang telah terbangun.
“Tetap pertahankan kekompakan dan kekeluargaannya, tetap berdedikasi dengan jargon Tiada Pekan Tanpa Prestasi. Datang bersama, pulang bersama. Itu semua harus dipertahankan dan ditingkatkan terus prestasinya,” pesannya. (Fitriah Widayanti)
