RADARTASIK.ID – Luka Modric memasuki pekan derby pertamanya bersama AC Milan meski baru saja melewati periode melelahkan di tim nasional Kroasia.
Namun ada satu ironi yang menyertai sang maestro lini tengah: dari begitu banyak prestasi yang ia ukir, Modric justru belum pernah sekalipun mencetak gol dalam pertandingan derby sepanjang kariernya.
Pemain berusia 39 tahun itu tiba kembali di Pusat Latihan Carnago pada Rabu sore setelah memastikan Kroasia lolos ke Piala Dunia untuk kelima kalinya secara beruntun.
Baca Juga:Sisi Menarik Jelang Duel Fiorentina vs Juventus: Nyonya Tua Habiskan Rp3,74 Triliun untuk Beli Pemain La ViolaAC Milan Lemah Hadapi Umpan Silang, Chivu Siapkan Dimarco jadi Senjata Pemungkas
Alih-alih meminta waktu beristirahat, Modric langsung bergabung dalam latihan bersama Massimiliano Allegri di Milanello.
Sikap rendah hati dan profesionalitasnya kembali menjadi contoh bagi para pemain muda Milan.
Kehadirannya lebih dari sekadar aspek teknis; intensitas, determinasi, dan tuntutan standar tinggi yang ia bawa setiap hari telah menjadi energi penting bagi ruang ganti Rossoneri.
Meski berstatus legenda hidup, Modric tampil seperti pemain yang masih haus pembuktian.
Musim ini ia sedang menjalani kebangkitan: sebelas pertandingan beruntun ia mainkan tanpa tanda-tanda penurunan fisik signifikan.
Ia mengaku bahagia dengan keputusannya bergabung dengan AC Milan setelah mengakhiri era panjangnya bersama Real Madrid.
Derby della Madonnina pertamanya akan berlangsung Senin (24/11) pukul 02:45 WIB di San Siro.
Baca Juga:AC Milan vs Inter Milan: Derby della Madonnina Bernilai Rp4,39 TriliunBakal Ditinggal Sommer dan Maignan, Dua Kiper Ini Jadi Rebutan Inter dan AC Milan
Eks pemain Madrid itu sudah membuka rekening golnya di Serie A saat melawan Bologna pada 14 September.
Kini, targetnya sederhana namun sarat makna: mencetak gol dalam derby Milan—sesuatu yang tak pernah berhasil ia lakukan bahkan di Spanyol.
Sepanjang kariernya di Real Madrid, Modric tampil dalam 42 laga derby melawan Atletico Madrid.
Ia memenangi 18 di antaranya, menyumbang lima assist, namun tak satu pun gol tercipta dari kakinya di laga tersebut.
Sebuah statistik yang cukup aneh bagi gelandang sekelas Modric, dan sekaligus menjadi “kutukan kecil” yang ingin ia patahkan di Italia.
Namun misi itu jauh dari mudah. Inter asuhan Cristian Chivu berada dalam performa stabil dan memasuki laga ini dengan kepercayaan diri tinggi.
Tetap saja, sejarah menunjukkan bahwa Modric sering menjadikan hal mustahil sebagai kenyataan dan mentalitas itulah yang dibawa Rossoneri bernomor punggung 14 menuju duel panas ini.