RADARTASIK.ID – Indonesia kembali menyorot perhatian global lewat pengembangan industri bambu ramah lingkungan yang kini masuk tahap percepatan hilirisasi skala nasional.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Perindustrian RI, Indonesia tercatat memiliki lebih dari 125 jenis bambu yang tersebar di berbagai wilayah sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan sumber bahan baku bambu terbesar ketiga di dunia.
Pemanfaatannya selama ini masih bertumpu pada teknik tradisional sehingga nilai tambah yang dihasilkan belum optimal.
Baca Juga:Review Terbaru Samsung Galaxy A17 LTE, Dibekali Helio G99, Tawarkan Efisiensi dan Stabilitas TinggiVivo Y500 Bikin Kelas Midrange Makin Seru, Selain Tangguh, Layarnya Juga Terang, dan Baterainya Awet
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penguatan industri hilir bambu dengan pendekatan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular.
Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi lintas kementerian yang tertuang dalam Peraturan Presiden mengenai Strategi Nasional Bambu Terintegrasi Hulu–Hilir sejak 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Kemenperin tengah menyusun roadmap Pengembangan Ekosistem Industri Bambu Terintegrasi.
“Peta jalan ini mencakup rangkaian program penting, mulai dari penguatan agroforestry pascapanen, pembentukan sentra-sentra bambu, pendirian Bamboo Academy, hingga pembentukan pusat logistik bambu guna memastikan pasokan bahan baku yang lebih terstruktur dan efisien,” kata Menperin Agus di Jakarta, Jumat (21/11).
Menperin menjelaskan bahwa bambu memiliki karakter kuat, lentur, mudah dibentuk, serta memiliki harga yang terjangkau bagi industri furnitur.
“Bahkan, untuk wilayah yang rawan gempa, bambu bisa direkomendasikan sebagai bahan konstruksi karena sifatnya yang lebih tahan guncangan,” tambahnya.
Bambu dipandang berpotensi besar menggantikan kayu karena sifatnya yang ramah lingkungan dan siklus pertumbuhan yang lebih cepat.
Baca Juga:Terbaru 22 November 2025! Harga Emas Hari Ini Anjlok! UBS, Antam dan Galeri 24 Turun SerempakiPhone 17 Series Makin Gokil! Mana yang Lebih Worth It Dibeli Tahun Ini?
Perkembangan teknologi dan kebutuhan desain modern juga mendorong hadirnya variasi produk bambu yang lebih inovatif.
Inovasi seperti bamboo laminated memungkinkan bambu diproses menjadi papan yang menyerupai kayu sehingga menghasilkan furnitur dan dekorasi kontemporer.
“Tren ini juga selaras dengan berkembangnya minat industri pariwisata terhadap konsep bangunan ramah lingkungan,” lanjut Menperin.
Bali menjadi contoh nyata lewat banyaknya resor yang mengusung konsep eco-resort dengan penggunaan bambu pada bangunan, furnitur, dekorasi, hingga amenities.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita memaparkan bahwa konsumen global kini semakin memilih produk berkelanjutan.
