TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya bakal menata ulang kawasan pusat kota, khususnya di area Masjid Agung–Taman Kota dan sekitarnya.
Sejumlah perangkat daerah, mulai dari Satpol PP, Dishub hingga Dinas KUMKM Perindag, mulai merumuskan skema pengaturan baru agar wajah pusat kota kembali tertib dan nyaman bagi warga.
Selama ini pusat kota kerap menuai keluhan. Pada hari Rabu misalnya, keberadaan PKL Reboan kerap menimbulkan kemacetan di ruas-ruas sekitar Masjid Agung.
Baca Juga:Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!Gerak Cepat Bupati Tersendat Mesin Birokrasi, Diaspora Minta Pembenahan
Begitu pula pada malam Minggu, Mambo Kuliner di Jalan Mayor Utarya sering memicu penumpukan kendaraan dan kesemrawutan pengunjung.
Kasatpol PP Kota Tasikmalaya, Yogi Subarkah, menegaskan perlunya penyelarasan aktivitas ekonomi dan ketertiban umum.
“Kami menginventarisasi seluruh gangguan yang muncul, mulai dari PKL, odong-odong, sampai penataan parkir. Tujuannya agar kawasan pusat kota lebih teratur. Ini etalase kota, jangan sampai semrawut,” ujarnya saat memimpin rapat koordinasi di ruang kerjanya, Jumat (21/11/2025).
Pemkot kini mengkaji seluruh masukan untuk kemudian dirumuskan dalam bentuk keputusan wali kota.
Harapannya, pusat kota yang merupakan ikon dan wajah Kota Resik bisa lebih tertata, aman dan nyaman untuk semua.
“Kami masih dalam tahapan pematangan, mulai penempatan pedagang, rekayasa lalu lintas, parkir dan aspek lainnya,” papar dia.
Hal senada disampaikan Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Tasikmalaya, Gumilar.
Ia mengakui pola kendaraan di area pusat kota kerap terganggu oleh penempatan parkir yang tidak sesuai dan aktivitas pengunjung yang meningkat di hari-hari tertentu.
Baca Juga:Desa Tak Perlu Lagi Urus Infrastruktur, Pembangunan Jalan Desa di Jabar Bakal Diambil Alih ProvinsiDicari Penengah Ikhlas! untuk Selesaikan "Zona Dingin" Antara Bupati-Sekda Tasikmalaya
“Kami sedang menghitung ulang kebutuhan titik parkir dan pola rekayasa lalu lintas. Jangan sampai kegiatan ekonomi terganggu, tapi lalu lintas pun tetap lancar,” kata dia. (Firgiawan)
