Ketika diinjak, lantai papan bergoyang dan sejumlah celah menganga lebar hingga tanah di bawah rumah tampak jelas. Di sinilah Iin, seorang buruh jahit dan janda dengan satu anak, menjalani hari-harinya. Pendapatan hariannya habis untuk kebutuhan pokok, membuatnya mustahil memenuhi syarat swadaya yang menjadi salah satu kriteria utama penerima program Rutilahu.
Sejak bantuan darurat yang diberikan pada 2023, belum ada lagi intervensi lanjutan. Kerusakan terus berkembang, sementara kemampuan ekonomi Iin tidak berubah. Ia berharap ada solusi baru yang tidak lagi membebankan swadaya kepada warga miskin ekstrem seperti dirinya. (Ayu Sabrina)
