Bantu Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, Wali Kota Tasikmalaya Dorong Kolaborasi Lembaga Filantropi

syarat bantuan rutilahu
Rumah Iin di Sinargalih Kecamatan Tamansari beratapkan terpal. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARASIK.ID – Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, angkat bicara soal nasib rumah Iin (46)— warga miskin ekstrem di Kampung Sinargalih, Kelurahan Tamansari— yang hanya beratap terpal dan nyaris ambruk. Rumah itu belum bisa masuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) karena tidak mampu memenuhi satu syarat: swadaya masyarakat.

Viman menegaskan bahwa swadaya memang menjadi unsur baku dalam program Rutilahu. Namun, ia memastikan pemerintah akan mendorong kolaborasi dari berbagai pihak agar kekurangan swadaya dapat ditutupi sehingga warga seperti Iin tetap bisa mendapatkan bantuan.

“Saya rasa kalau dari Rutilahu ini kan memang swadaya ya. Untuk memenuhi swadayanya, tentunya nanti kolaborasi antar semua stakeholder. Contoh misalkan Baznas, kemudian juga dari BUMN yang ada, kita coba dorong itu sehingga nanti bisa memenuhi kekurangan dan juga bangunannya,” jelasnya usai mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 Tasikmalaya, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga:Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!Gerak Cepat Bupati Tersendat Mesin Birokrasi, Diaspora Minta Pembenahan

Menurutnya, pemerintah kota tidak ingin membiarkan beban swadaya sepenuhnya ditanggung warga miskin. Karenanya, skema keterlibatan lembaga-lembaga filantropi dan perusahaan menjadi peluang yang akan terus dipetakan.

“Kami dari pemerintah bisa mendorong pihak-pihak stakeholder tadi. Bagaimana Baznas, bagaimana tadi dari BUMN dan juga semua stakeholder terkait untuk mendorong hal tersebut. Maksudnya itu kan dari masyarakat ya. Nanti kita petakan mana saja memang yang sesuai,” ujarnya.

Viman juga menambahkan bahwa tindak lanjut teknis sedang disiapkan, meski ia sendiri belum memastikan apakah akan turun langsung ke lokasi rumah Iin.

“Soal kunjungan langsung, itu kan tindak lanjut teknisnya. Saya turun langsung ataupun tidak, yang pasti skema bantuan itu kita tindak lanjuti agar terwujud,” katanya.

Sementara itu, kondisi rumah panggung milik Iin terus merosot selama setahun terakhir. Atapnya bolong, dinding mulai menganga, dan lantai kayunya nyaris ambles. Laporan kerusakan sudah masuk dan statusnya sebagai warga miskin ekstrem sudah terdata. Namun bantuan perbaikan belum kunjung hadir lantaran syarat swadaya berupa dana tak mampu ia penuhi.

Radar meninjau langsung rumah tersebut pada Selasa (18/11). Terlihat kondisi bangunan yang kian rapuh: struktur kayu penyangga melemah, terpal yang dipasang sebagai penutup darurat pada 2023 kini robek, dan bilik dinding yang menghitam oleh cuaca kini berlubang di beberapa titik. Dua kamar yang ada pun lembap, gelap, dan nyaris tanpa ventilasi memadai.

0 Komentar