AC Milan Lemah Hadapi Umpan Silang, Chivu Siapkan Dimarco jadi Senjata Pemungkas

Inter
Federico Dimarco, pemain Inter. (Federico Dimarco/Instagram)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Tanpa terasa Derby della Madonnina pada Senin (24/11) tinggal dua hari lagi.

Jelang bentrokan panas di San Siro, Inter Milan dan AC Milan kini memasuki fase akhir persiapan, menganalisis setiap detail yang bisa menjadi pembeda: mulai dari pemilihan pemain, duel individu, hingga bagaimana kedua tim mengantisipasi kelemahan lawan.

Massimiliano Allegri masih menunggu perkembangan dari Adrien Rabiot, sementara Denzel Dumfries, Henrikh Mkhitaryan, dan Santiago Gimenez hampir pasti absen.

Baca Juga:AC Milan vs Inter Milan: Derby della Madonnina Bernilai Rp4,39 TriliunBakal Ditinggal Sommer dan Maignan, Dua Kiper Ini Jadi Rebutan Inter dan AC Milan

Rossoneri juga harus berhitung cermat menyangkut formasi belakangnya, terutama menghadapi ancaman sektor sayap Inter yang terus berkembang di bawah Cristian Chivu.

Inter “versi” Chivu datang ke derby dengan dua kepastian utama di lini belakang. Alessandro Bastoni tetap menjadi fondasi di sisi kiri, terutama dalam membangun serangan bersama Federico Dimarco.

Di sisi kanan, Manuel Akanji tidak tergoyahkan sebagai starter, dalam debut derbynya di Italia setelah sebelumnya sempat nyaris direkrut AC Milan.

Masalah terbesar justru berada di posisi bek tengah. Francesco Acerbi masih menjadi pilihan utama, tetapi Yann Bisseck terus menekan.

Bek Jerman itu tampil meningkat dan siap memanfaatkan kecepatannya—terutama melawan serangan Milan yang terkadang kurang tajam dalam transisi.

Di kubu Milan, Allegri perlahan mendapatkan kembali struktur pertahanan idealnya.

Fikayo Tomori dipastikan kembali menggeser Koni De Winter, berduet dengan Matteo Gabbia serta Strahinja Pavlovic, yang menjadi salah satu pemain paling stabil musim ini.

Pavlovic bahkan menunjukkan kontribusi ofensif dengan gol penting ke gawang Roma.

Baca Juga:Roberto Breda: AC Milan Punya Karakteristik yang Sering Menyulitkan InterNapoli Didakwa Lakukan Laporan Keuangan Palsu, Pengacara Singgung Jaksa yang Minta Hentikan Kasus Inter

Milan memang solid dalam banyak aspek, tetapi ada satu titik rapuh yang menjadi perhatian besar, lemah hadapi umpan silang.

Dari bola mati, Inter jauh lebih efisien. Tim asuhan Chivu sudah mencetak enam gol dari situasi set-piece di Serie A dan Liga Champions, serta hanya kebobolan dua gol dari skema serupa.

Sebaliknya, Milan hanya mampu mencetak satu gol dari bola mati—tendangan bebas Modric yang dituntaskan Loftus-Cheek di Lecce.

Meski begitu, Rossoneri masih belum kebobolan dari skema bola mati langsung.

0 Komentar