RADARTASIK.ID – Kiper Juventus, Mattia Perin, menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam Social Football Summit di Torino menyentil kondisi ruang ganti Bianconeri.
Perin secara jujur mengungkap perubahan besar yang ia rasakan dalam dinamika tim, terutama setelah munculnya generasi pemain yang jauh lebih muda dibanding awal kariernya.
Perin, yang kini menjadi salah satu sosok senior di Juventus, memulai karier dengan bermain bersama para pemain kelahiran tahun 1974–1976—generasi yang, menurutnya, memiliki kedekatan emosional dan kualitas hubungan antarpemain yang kuat.
Baca Juga:Daftar Pemain Inter dan AC Milan yang Terancam Absen dalam Derby della MadonninaZirkzee Setuju Gabung AS Roma, Mandas Minta Lazio Melepasnya pada Januari
Namun kini, ia berbagi ruang ganti dengan rekan setim yang lahir pada 2005 atau 2006. Perbedaan besar itu, menurutnya, menimbulkan dampak langsung pada suasana tim.
Dalam penjelasannya, Perin menilai bahwa terjadi “langkah mundur dalam standar manusiawi” di ruang ganti sepak bola modern.
Ia melihat bahwa para pemain muda saat ini semakin jarang berkomunikasi secara terbuka, jarang berbagi cerita, bahkan sekadar meluangkan waktu untuk minum kopi bersama.
“Kata-kata adalah sebuah ‘keajaiban’. Salah satu masalah dalam masyarakat kita adalah kurangnya empati dan komunikasi,” ujarnya dikutip dari Calciomercato.
“Hal-hal yang tidak diungkapkan menciptakan gesekan, lalu jarak. Hal yang sama terjadi di ruang ganti, dan saya juga mengatakan ini kepada para pemain muda,” lanjutnya.
“Ada kemunduran besar. Saat saya mulai bermain, saya berada di tim bersama pemain kelahiran 1974–75–76. Sekarang, pemain kelahiran 2005–2006,” ungkapnya.
“Ada kemunduran dalam kualitas hubungan antarmanusia. Kini semakin sulit menemukan waktu untuk berbicara dan berbagi perasaan. Bahkan hanya untuk sekadar minum kopi bersama. Kita mulai kehilangan dialog dan empati satu sama lain,” jelasnya.
Baca Juga:Gagal Datangkan Lewandowski, AC Milan Incar Striker Jerman Setinggi 189 cmAS Roma Bakal Lepas Baldanzi dan Pisilli, Gasperini Minta Datangkan Striker Atalanta
Ia menekankan bahwa banyak hal yang tidak diungkapkan justru menciptakan friksi, jarak, dan akhirnya menurunkan kualitas hubungan di dalam tim.
Perin menilai bahwa perubahan ini bukan semata kesalahan generasi muda, melainkan bagian dari perubahan budaya yang lebih luas.
Namun ia tak memungkiri bahwa dampaknya sangat terasa di ruang ganti Juventus.
Menurutnya, para pemain muda cenderung lebih terpengaruh oleh media sosial, komentar, dan kritik dunia luar yang menyebabkan mereka menutup diri daripada membangun komunikasi internal yang sehat.
