Fenomena LGBT di Kalangan Siswa SMP di Kabupaten Pangandaran, Beberapa Terindikasi Terjangkit HIV

Siswa SMP di Kabupaten Pangandaran
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Soleh Supriyadi MPd, diwawancara di ruangannya. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Sejumlah siswa SMP di Kabupaten Pangandaran terdeteksi terlibat dalam perilaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), sebuah temuan yang mencuat pascapelaksanaan cek kesehatan gratis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran.

Bahkan, beberapa siswa di Pangandaran dilaporkan terindikasi terjangkit HIV (human immunodeficiency virus), memicu keprihatinan masyarakat dan pihak berwenang.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Soleh Supriyadi, mengungkapkan bahwa indikasi perilaku LGBT ini terungkap setelah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa SMP di Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga:Ingin Kaya Raya dari Trading Online, Sekretaris Desa di Pangandaran Selewengkan Uang Rp 706 JutaBanjir Masih Merendam Pangandaran, Apakah Jalur Wisata Aman untuk Dilalui?

Menurut dia, fenomena ini sepertinya sudah terjadi sejak lama, namun baru mulai terungkap dalam dua bulan terakhir

Dia menyebut, faktor utama yang diduga memperburuk situasi ini adalah kemudahan akses terhadap media sosial yang membawa dampak besar pada perubahan budaya dan karakter peserta didik.

Soleh juga menambahkan, meski banyak siswa yang terindikasi, data terkait jumlah pasti siswa yang terjangkit HIV belum bisa dipastikan.

”Mungkin datanya ada di Dinkes,” ungkap Soleh Supriyadi saat diwawancara di ruang kerjanya, Rabu, 19 November 2025.

Soleh Supriyadi menambahkan, Disdikpora telah melakukan beberapa upaya, termasuk menggelar sosialisasi di beberapa kecamatan yang rawan terhadap fenomena ini, seperti Mangunjaya dan Padaherang.

Menurutnya, meskipun fenomena LGBT di kalangan siswa ini sudah cukup lama ada, namun ia mengkhawatirkan peningkatan kasus yang mulai terlihat belakangan ini.

Pihak Dinas Pendidikan berkomitmen untuk terus mengedukasi siswa tentang pentingnya perilaku yang sehat dan aman.

Baca Juga:Jambore Bank Sampah 2025 di Pantai Pangandaran: Kesadaran Memilah Sampah Jadi Tantangan TerbesarWaspada Cuaca Ekstrem, Banjir di Padaherang Pangandaran Belum Usai 

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pangandaran, dr Rina Veriany, mengungkapkan, dalam cek kesehatan gratis yang dilaksanakan, ditemukan beberapa siswa yang terindikasi pernah atau sedang mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS), yang dapat berisiko tinggi terkena HIV.

Meskipun begitu, Rina menegaskan bahwa belum ada siswa yang menjalani tes HIV secara langsung.

Menurut dr Rina, sebagian besar kasus HIV baru di Pangandaran berkaitan dengan kelompok laki-laki suka laki-laki (LSL).

Menyikapi fenomena tersebut, Dinkes terus meningkatkan intensitas sosialisasi tentang pentingnya pencegahan HIV kepada para siswa, terutama mengenai perilaku berisiko yang harus dihindari.

0 Komentar