Program ini digagas oleh kolaborasi dosen dari tiga program studi di Universitas Siliwangi yakni Hidayanto ST MT dosen jurusan Teknik Sipil; Ir Randi Rizal PhD IPM, dosen jurusan Informatika; Cindera Syaiful N SHut MM, dosen jurusan Perbankan & Keuangan. Selain itu didukung oleh tim teknis, Siti Yuliyanti ST MKom dan Vega Purwayoga SKom MKom dosen jurusan Informatika. Dilibatkan juga mahasiswa yaitu Aam Hermansyah jurusan Informatika dan Rizka Tria Jatnika jurusan Teknik Sipil.
Masing-masing bidang memberikan kontribusi strategis: Teknik Sipil memetakan kebutuhan lapangan dan analisis area terdampak, Informatika membangun platform digital berbasis blockchain, sementara Perbankan & Keuangan merancang tata kelola donasi yang aman, akuntabel, dan profesional.
Program pengabdian ini bertujuan diantaranya untuk mengoptimalkan distribusi bantuan agar lebih cepat dan tepat sasaran melalui sistem blockchain, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan donasi, membangun kapasitas SDM Lazismu dalam pemanfaatan teknologi digital, mengembangkan model digital donasi kemanusiaan yang mudah direplikasi oleh lembaga sosial lain serta mendukung percepatan penanganan bencana melalui integrasi data penerima manfaat, lokasi terdampak, dan logistik secara real-time.
Baca Juga:Wujudkan Balita Sehat, UBK Tasikmalaya Hadirkan Inovasi Pangan “Dimsum Boster”Indosat dan SMK Walang Jaya Perkuat Pembelajaran Praktis Lewat Program Kios
Ketua tim, Hidayanto ST MT, menuturkan bahwa inovasi ini diharapkan menjadi model digitalisasi donasi kemanusiaan yang tidak hanya relevan bagi Lazismu, tetapi juga bagi lembaga sosial lain di lingkungan Muhammadiyah dan pemerintah daerah.
Melalui kegiatan ini, Unsil dan Lazismu berupaya membangun ekosistem penanganan bencana yang modern, transparan, dan berkeadilan di Kabupaten Tasikmalaya. Di tengah dinamika bencana yang sulit diprediksi, kolaborasi antara lembaga sosial, akademisi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci.
Program ini menjadi bukti bahwa teknologi bukan sekadar perangkat, melainkan jembatan untuk menghadirkan keadilan sosial terutama bagi mereka yang paling membutuhkan, pada saat yang paling genting. (rls)
