TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tantangan penyaluran bantuan saat bencana masih menjadi pekerjaan besar di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Tasikmalaya. Mulai dari lambatnya distribusi, data penerima yang belum sinkron, hingga rendahnya tingkat kepercayaan publik akibat minimnya transparansi, menjadi persoalan yang perlu segera dipecahkan.
Menjawab kebutuhan tersebut, Universitas Siliwangi (Unsil) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, menghadirkan sebuah terobosan baru: Sistem Donasi Presisi Berbasis Blockchain, sebuah inovasi digital yang dirancang untuk memastikan setiap bantuan bencana dapat sampai ke tangan yang tepat, dengan cepat dan akuntabel.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 10 November 2025, bertempat di Kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tasikmalaya, melibatkan Lazismu Kabupaten Tasikmalaya sebagai mitra sasaran. Program ini memperoleh pendanaan dari DPPM Diktiristek Tahun Anggaran 2025.
Baca Juga:Wujudkan Balita Sehat, UBK Tasikmalaya Hadirkan Inovasi Pangan “Dimsum Boster”Indosat dan SMK Walang Jaya Perkuat Pembelajaran Praktis Lewat Program Kios
Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Tasikmalaya selama ini memiliki peran penting dalam aksi sosial kemanusiaan, terutama ketika bencana terjadi. Namun untuk memastikan setiap bantuan benar-benar tepat sasaran, lembaga ini membutuhkan sistem yang lebih modern dan terintegrasi.
Ketua Koordinator Bidang Lazismu, Ustaz Cecep Iwan Ridwan, STHI MPd CPE, mengemukakan bahwa sistem ini menjadi angin segar bagi lembaganya. “Kami sangat terbantu dengan adanya sistem berbasis blockchain ini. Transparansi dan kecepatan penyaluran bantuan menjadi jauh lebih baik. Ini langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Lazismu, terutama saat terjadi bencana,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kepercayaan publik adalah modal terbesar bagi lembaga filantropi. Dengan adanya sistem digital yang transparan dan akuntabel, Lazismu dapat meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperkuat posisi sebagai mitra kemanusiaan masyarakat Tasikmalaya.
Di sinilah teknologi blockchain hadir sebagai solusi. Teknologi ini memungkinkan setiap donasi yang masuk dan bantuan yang disalurkan tercatat secara permanen, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.
“Blockchain membuat proses distribusi bantuan menjadi lebih jelas dan dapat dilacak. Ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Perwakilan Tim Prodi Informatika, Ir Randi Rizal PhD IPM.
Melalui sistem ini, Lazismu dapat membaca kebutuhan lapangan berdasarkan data real-time, memetakan lokasi terdampak, dan menyalurkan logistik lebih cepat dan presisi.
