Membaca Tangga Kepangkatan Polisi dan Padanannya di Dunia Kerja: Agar Tak Salah Menilai “Level”

Tangga kepangkatan Polri
Tangga kepangkatan Polri
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketika masyarakat berhadapan dengan seorang polisi di jalan, di kantor pelayanan, atau saat sebuah peristiwa hukum terjadi, satu hal sering terlewat: siapa sebenarnya polisi yang sedang mereka hadapi?

Apakah ia setara staf pelaksana? Supervisor? Manager? Atau justru seorang pejabat yang bertanggung jawab atas keputusan strategis?

Sebagian besar publik mengira pangkat polisi hanya soal jumlah garis, bunga, dan bintang.

Baca Juga:Butuh Kerja Nyata Bukan Pencitraan Kamera, Empat Kadis Baru di Kota Tasikmalaya Dipelototi PublikAdu Kuat Jejaring Pusat: Benarkah Sekda Tasikmalaya M Zen Akan Diganti?

Padahal, di balik pangkat terdapat tanggung jawab, kewenangan, dan jenjang karier yang menentukan ruang gerak seorang polisi.

Tanpa pemahaman ini, masyarakat sering keliru menilai: ada yang menuntut kewenangan berlebih pada polisi berpangkat rendah, ada pula yang tidak menghargai posisi perwira yang memegang tanggung jawab besar.

Tulisan ini mencoba menjelaskan secara utuh, runtut dan jernih mengenai struktur kepangkatan Polri, sekaligus padanan pangkat tersebut dalam dunia kerja umum.

Tujuannya sederhana: agar publik paham, dan interaksi dengan aparat penegak hukum menjadi lebih efektif.

Tamtama: Garda Terdepan yang Sering Disalahpahami

Kelompok pangkat terendah di Polri adalah Tamtama. Merekalah yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat: mengatur lalu lintas, patroli, menjaga objek vital, hingga memberikan bantuan pertama saat terjadi insiden.

Namun di balik tugas lapangan yang terlihat berat, posisi mereka sebenarnya setara dengan karyawan operasional pemula hingga menengah di perusahaan.

Pangkat seperti Bharada, Bharatu, Bharaka, hingga Abripka, bukanlah pemegang kebijakan. Mereka adalah pelaksana teknis, yang bekerja mengikuti instruksi atasan.

Baca Juga:Setelah Sumpah Kadis Baru, Hasil Kerja Pejabat Pemkot Tasikmalaya Ditunggu Publik!!Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo Ambruk

Kesalahan publik muncul ketika mereka dianggap mampu membuat keputusan strategis—padahal tidak.

“Yang marah-marah ke polisi lalu lintas berpangkat rendah lalu minta keputusan besar, itu sama saja minta staf lapangan memutuskan kebijakan direktur,” ungkap seorang mantan instruktur kepolisian.

Bintara: Tulang Punggung Organisasi, Setara Supervisor

Jika Tamtama adalah pelaksana, maka Bintara adalah penghubung antara lapangan dan struktur komando. Peran mereka mirip supervisor hingga asisten manajer.

Mulai dari Bripda, Briptu, Brigpol, Bripka, hingga Aiptu, mereka memegang tugas pengawasan, membina anggota, menyusun administrasi teknis, dan memimpin unit-unit kecil.

0 Komentar