Materazzi: Saya Tak Bisa Kembali ke Italia Jika Tak Ada Gol Totti ke Gawang Australia

Materazzi
Marco Materazzi, legenda Inter. (Marco Materazzi/Instagram)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Mantan bek timnas Italia, Marco Materazzi, kembali mengenang salah satu momen paling krusial dalam perjalanan Azzurri menuju gelar Piala Dunia 2006.

Dalam sebuah wawancara terbaru, Materazzi mengungkapkan bahwa tanpa penalti Francesco Totti ke gawang Australia di babak 16 besar, perjalanan Italia bisa saja berakhir lebih cepat.

Pertandingan Italia vs Australia di Stuttgart, 26 Juni 2006, berlangsung menegangkan.

Italia bermain dengan 10 orang sejak menit ke-50 setelah Marco Materazzi menerima kartu merah langsung akibat tekel kepada Mark Bresciano.

Baca Juga:Intip Klausul Unik Tiago Gabriel yang Jadi Incaran Juventus dan Inter MilanAlbertini: Inter Pantas Berada di Puncak Klasemen, AC Milan Harus Berpikir Bisa Raih Scudetto

Dengan satu pemain kurang, Azzurri terpaksa bertahan habis-habisan hingga menit akhir.

Namun petaka bagi Australia datang di tambahan waktu babak kedua. Fabio Grosso dijatuhkan Lucas Neill di kotak terlarang, dan wasit menunjuk titik putih.

Saat Italia membutuhkan keberanian, Totti maju sebagai eksekutor. Dengan tekanan yang luar biasa, sang bintang AS Roma melepaskan tendangan keras ke sudut kiri gawang.

Italia menang 1-0 dan melaju ke perempat final.

Materazzi mengaku hingga hari ini momen itu masih menjadi salah satu titik paling emosional dalam hidupnya.

“Kalau Totti tidak mencetak gol itu, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada saya. Saya tidak akan bisa kembali ke Italia sebagai orang yang melakukan kesalahan fatal,” ujar Materazzi dikutip dari Tuttomercatoweb.

Ia juga menceritakn bagaimana dirinya yang sedang melakukan tes doping langsung berlari menunggu Totti di ruang ganti tanpa menunggu pemeriksaan selesai.

“Aku berada di ruang anti-doping, karena kami harus siap untuk proses undian tes doping,” ungkap Materazzi.

Baca Juga:Luciano Spalletti Dilarang Gunakan Busana Pembawa Keberuntungan di JuventusFilippo Galli Minta AC Milan Jangan Dengarkan Saran Gullit untuk Datangkan Zirkzee: “Dia Bukan Finisher”

Ketika penalti diberikan, aku melompat dari tempat tidur! Aku bahkan tidak menunggu selesai undiannya dan langsung kabur untuk menunggunya di ruang ganti,” jelasnya.

Materazzi kemudian bangkit dan tampil heroik di laga-laga berikutnya—termasuk mencetak gol di final melawan Prancis yang memastikan Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.

Hingga kini, penalti Totti di menit 95 menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Azzurri.

Pernyataan Materazzi kembali menghidupkan nostalgia bagi para pendukung Italia, sekaligus mengingatkan betapa tipisnya garis antara tragedi dan kejayaan dalam sepak bola.

0 Komentar