Rivera juga menyoroti persoalan struktural yang lebih luas dalam sepak bola Italia, terutama soal peran agen yang menurutnya justru merusak sistem.
“Kedatangan agen telah merusak sistem. Kini keluarga harus membayar agen agar anak mereka bisa bermain. Jika tidak kaya, anak bisa saja berbakat tetapi tidak punya peluang berkembang,” tuturnya.
Ia memperingatkan bahwa tren ini berbahaya dan bisa membuat masa depan talenta Italia semakin suram jika tidak segera ditangani.
Rivera bahkan menyinggung kemungkinan perlunya perubahan di pucuk kepemimpinan federasi.
Baca Juga:Materazzi: Saya Tak Bisa Kembali ke Italia Jika Tak Ada Gol Totti ke Gawang AustraliaSiapa Strand Larsen? Pemain Buangan AC Milan yang Bobol Gawang Italia di San Siro
“Hasil adalah prioritas. Siapa yang baik, menang. Semoga itu terjadi. Tapi kalau tidak, sudah saatnya mempertimbangkan reorganisasi,” tutupnya.
Dengan kritik keras dari figur sekelas Rivera, tekanan terhadap FIGC dan seluruh ekosistem sepak bola Italia kian besar.
Kini, langkah konkret menjadi kebutuhan mendesak jika Italia ingin keluar dari lingkaran kegagalan yang berulang.
