RADARTASIK.ID –Kekalahan telak 1-4 dari Norwegia di San Siro pada laga pamungkas kualifikasi Piala Dunia kembali mengguncang fondasi sepak bola Italia.
Gli Azzurri harus terlempar ke babak playoff, skenario yang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Situasi ini memunculkan gelombang kritik dari berbagai pihak, termasuk dari salah satu legenda terbesar Italia, Gianni Rivera, yang pernah menjadi protagonis kemenangan historis 4-3 atas Jerman Barat dalam “Pertandingan Abad Ini” di Mexico City.
Baca Juga:Materazzi: Saya Tak Bisa Kembali ke Italia Jika Tak Ada Gol Totti ke Gawang AustraliaSiapa Strand Larsen? Pemain Buangan AC Milan yang Bobol Gawang Italia di San Siro
Dalam kolomnya untuk La Repubblica, mantan playmaker AC Milan tersebut menguraikan pandangannya mengenai krisis yang kembali menimpa tim nasional.
Rivera menilai kekalahan itu bukan sekadar insiden biasa, tetapi gambaran betapa dalamnya masalah struktural sepak bola Italia saat ini.
Legenda AC Milan ini bahkan tidak menutupi keterkejutannya terhadap hasil akhir yang memalukan itu.
“Saya terkejut melihat selisih gol yang begitu besar. Babak kedua terasa seperti Brasil melawan siapa saja. Ini salah kami. Norwegia tim bagus, tetapi jelas bukan Brasil,” ujarnya tegas.
Menurutnya, Italia tampil tanpa karakter dan seolah berada di bawah belas kasihan lawan.
“Sungguh memalukan dan aneh. Kita tidak lagi punya juara. Tetapi masalah tim nasional tidak hanya soal siapa yang bermain. Ada begitu banyak persoalan yang seharusnya menjadi pekerjaan federasi. Terlalu mudah menyalahkan pemain semata,” lanjutnya.
Salah satu kritik paling tajam Rivera ditujukan kepada Alessandro Bastoni. Bek Inter Milan itu disebut tampil jauh di bawah standar ketika berseragam Azzurri.
Baca Juga:Intip Klausul Unik Tiago Gabriel yang Jadi Incaran Juventus dan Inter MilanAlbertini: Inter Pantas Berada di Puncak Klasemen, AC Milan Harus Berpikir Bisa Raih Scudetto
“Ada Bastoni, yang oleh Inter dianggap sebagai bek luar biasa. Namun di tim nasional ia membuat kesalahan tragis. Jelas ia tidak memiliki kepercayaan diri yang sama saat bermain untuk Azzurri seperti saat membela klubnya,” ujar Rivera.
Ia kemudian menyinggung hilangnya peran klasik nomor 10 dalam sepak bola modern.
“Hilangnya pemain nomor 10? Itu salah para ibu,” katanya sambil tertawa.
“Tapi serius, tipe pemain seperti itu memang makin jarang. Bukan hanya di Italia, di seluruh dunia pemain berbakat kini lebih banyak didorong bermain di sayap,” paparnya.
