TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Setiap pelantikan selalu membawa harapan baru. Wajah baru. Jabatan baru. Tapi di balik seremoni dan ucapan selamat, ada beban yang tak ringan yakni tanggung jawab untuk bekerja bukan sekadar menjabat.
Karena setelah sumpah, tak ada lagi ruang untuk simbol. Yang ditunggu publik hanyalah kinerja dari empat kadis baru, yakni Kadis Satpol PP Kota Tasikmalaya Yogi Subarkah, Kadis Lingkungan Hidup (LH) Kota Tasikmalaya Sandi Lesmana, Kadis Perindustrian & Perdagangan (Perindag) Kota Tasikmalaya Sofyan ZM dan Kadis Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra.
Di ruang kerja yang baru, mereka dihadapkan pada realitas birokrasi. Tumpukan laporan, target yang tertunda, dan ekspektasi yang tinggi.
Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta
Bagi sebagian pejabat, inilah masa transisi paling sulit. Menyesuaikan diri dengan sistem lama sambil mencoba membawa semangat baru.
Semua menunggu arah. Apakah kepala dinas baru ini akan berani mengubah, atau hanya melanjutkan rutinitas lama yang menjemukan.
Menjadi kepala dinas bukan hanya soal jabatan, tetapi tentang keberanian membuat keputusan di tengah tekanan.
Setiap langkahnya diawasi publik. Setiap keputusannya menimbulkan harapan. Birokrasi sering kali keras dan lamban, tapi di tangan pemimpin yang mau mendengar, mesin tua itu bisa kembali bergerak.
Tidak ada yang mudah di awal masa jabatan. Setiap keputusan adalah ujian. Setiap perubahan akan mengundang kritik.
Tapi di tengah semua tekanan, ada satu hal yang tetap jadi ukuran: hasil kerja. Bukan seberapa sering tampil di depan kamera, tapi seberapa nyata perubahan yang bisa dirasakan warga.
Pelantikan hanyalah awal. Yang menentukan bukan pidato, melainkan langkah-langkah kecil yang terus dijaga dengan integritas.
Baca Juga:Sekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti Pelatihan
Setelah sumpah, datanglah ujian. Dan setelah jabatan, tinggalah tanggung jawab. Menanti gerak kepala dinas baru karena harapan publik tak bisa ditunda.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid, menilai setiap keputusan pasti memunculkan pro dan kontra.
Namun, ia menegaskan bahwa mekanisme manajemen talenta memang melibatkan proses panjang dan terukur.
“Secara kompetensi bisa dilihat, karena ada proses penilaian, kurasi dan wawancara. Tapi bagaimana detailnya, tentu hanya tim dan kepala daerah yang tahu. Publik melihat dari luar, makanya ekspektasi bisa berbeda,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
