Pemkot Tasikmalaya Harus Kerja Keras Naikkan PAD Tahun Depan

RJPMD Kota Tasikmalaya
Penyerahan figura RPJMD dari Wali Kota Tasikmalaya Vima Alfarizi Ramadhan kepada Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim, di aula Bappelitbangda, Senin 17 November 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dana transfer yang dipangkas membuat keuangan Pemkot Tasikmalaya berada di fase yang berat untuk tahun 2026.

Kendati demikian, optimisme tetap dibangun dan dinas-dinas harus memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat dari alokasi anggaran yang ada.

Hal itu menjadi salah satu bahasan dalam Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2025 tentang RPJMD Kota Tasikmalaya 2025–2029 berlangsung di Aula Bappelitbangda, Senin (17/11).

Baca Juga:Adu Kuat Jejaring Pusat: Benarkah Sekda Tasikmalaya M Zen Akan Diganti?Setelah Sumpah Kadis Baru, Hasil Kerja Pejabat Pemkot Tasikmalaya Ditunggu Publik!!

Agenda ini menjadi forum penting untuk menyatukan pemahaman lintas perangkat daerah mengenai arah pembangunan lima tahun ke depan, terutama di tengah isu besar yang mencuat: pengurangan transfer pusat dan provinsi yang semakin menekan ruang fiskal daerah.

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim, membuka sosialisasi dengan menegaskan bahwa RPJMD yang telah diundangkan melalui Perda Nomor 5 Tahun 2025 merupakan terjemahan konkret dari visi dan misi kepala daerah terpilih.

Dokumen tersebut disusun sebagai arah pembangunan yang jelas, lengkap dengan prioritas dan target-target sesuai janji politik wali kota dan wakil wali kota. Ia menekankan beratnya proses perumusan dokumen strategis tersebut.

“Kami sampaikan dedikasi dan kontribusi yang bapak ibu berikan. Sebab untuk menyusun RPJMD ini tidak mudah, melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ucapnya.

Dalam momentum itu, Aslim menyinggung persoalan fiskal yang kini menjadi tantangan besar pemerintah daerah. Dengan dikuranginya transfer ke daerah, Kota Tasikmalaya bahkan tidak mendapat satu rupiah pun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Mumpung ada pak Sekretaris Bappeda Provinsi, tapi diharewosan oge sesah karena artosna tos teu aya saurna,” ujarnya.

Kondisi ini, sambungnya, harus menjadi pemacu semangat untuk memperbaiki kinerja PAD.

Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta

Aslim mengingatkan, stagnasi PAD akan menjadi rintangan besar jika tidak segera diatasi.

Ia menyebut DPRD dan Wali Kota telah membahas berbagai opsi penguatan pendapatan daerah.

“Karena kalau kita lihat perkembangan di pusat, berikutnya belum tentu kita akan dapat transfer lebih besar, jangan-jangan nanti akan lebih dikurangi lagi,” katanya.

Meski demikian, ia tetap mengajak seluruh pihak menjaga optimisme dan memastikan kondusivitas agar pembangunan Kota Tasikmalaya tidak terganggu.

0 Komentar