“Nanti yang bisa kita usahakan, perjuangkan (jalan Tol), ya mengenai bandara juga kita perhatikan. Bagaimana business plan jangka panjang dan dampaknya harus jadi solusi,” ucapnya.
Wakil Wali Kota Raden Diky Candra menambahkan bahwa komunikasi teknis dengan berbagai pihak sudah dilakukan, termasuk dengan Kepala Bandara Cirebon. Ia menyatakan bahwa aktivasi bandara tidak selalu membutuhkan anggaran besar dan dapat dilakukan melalui kerja sama antarpemerintah maupun dukungan CSR.
“Provinsi sudah bekerja sama dengan Susi Air, kita pun sama ke sana. Anggaran tidak terlalu besar, mudah-mudahan bisa dibantu CSR. Tapi utamanya G to G dulu yang ada di Priangan Timur,” katanya.
Bandara Siap Kapan Saja
Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta
Sementara itu, kesiapan teknis di Bandara Wiriadinata –jika reakrivasidilakukan–ditegaskan langsung oleh Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol Pnb Al Izar Inosanto MHan. Ia menyebut seluruh fasilitas, landasan, hingga personel masih dalam kondisi memadai meski penerbangan komersial terakhir berlangsung pada 2023.
“TNI AU selalu mendukung. Fasilitas dalam dunia penerbangan sudah cukup. Personel maupun sarana prasarana saat ini memadai. Kita tidak ada halangan dalam menerima airlines terjadwal ke Wiriadinata,” tegasnya sata ditemui langsung, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, penerbangan non-schedule seperti latihan, kunjungan dinas maupun carter masih rutin berlangsung. Landasan sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter dinilai siap melayani penerbangan reguler, dan dapat diperpanjang hingga 2.000 meter apabila pemerintah daerah menginisiasi.
Kasatpel Bandara Wiriadinata, Bambang Suharjana, memaparkan rekam jejak operasional bandara tersebut. Pada 2017, penerbangan komersial berjalan setiap hari dan sempat ramai pada akhir pekan. Layanan itu sempat berkembang ke Yogyakarta dan Jakarta hingga akhirnya berhenti pada Maret 2020.
“Di 2022 melalui Danlanud kita mengundang Susi Air, berjalan dua bulan tapi penumpangnya sedikit karena harga tiket Rp1,5 juta. Tahun 2023 bersama Citilink,” jelasnya.
Ia menyebut kapasitas bandara saat ini ideal untuk pesawat ATR 72 dan siap jika sewaktu-waktu diaktifkan kembali.
Kebutuhan konektivitas udara juga terasa dari sisi layanan haji. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kota Tasikmalaya, Husna Mustopa, mengonfirmasi bahwa hingga kini pemberangkatan jemaah kota masih diberangkatkan dari Jakarta.
