TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Masalah bandara sepi bukan hanya dialami Pemprov Jabar. Pemerintah Kota Tasikmalaya juga punya masalah serupa. Bandara Wiriadinata telah cukup lama mati suri, setelah berhentinya penerbangan komersil tahun 2023 lalu.
Konektivitas memang masih jadi kendala bagi Kota Tasikmalaya. Pun wilayah-wilayah lain di Priangan Timur. Upaya mendorong aktivitas ekonomi lewat kemudahan transportasi masih belum bisa terwujud.
Dua project besar yang sejak lama digagas, yakni Bandara Wiriadinata—insiatif Kota Tasikmalaya— serta Tol Getaci yang merupakan program nasional, belum berjalan sesuai harapan.
Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta
Pembangunan Tol Getaci yang semula diwacanakan rampung dibangun pada 2027 sampai sekarang belum juga dimulai. Bahkan proses pembebasan lahannya baru berjalan sebagian di wilayah Garut.
Sedangkan Bandara Wiriadinata, sempat aktif pada 2017 namun terhenti di tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19. Pemkot Tasikmalaya kemudian mencoba mengakaktifkan lagi setelah pandemi, namun tak bertahan lama.
Terakhir kali bandara itu menggunakan maskapai Citilink pada 2023, namun hanya berjalan seminggu kemudian pudar.
Kini, upaya memperkuat konektivitas udara di Priangan Timur itu kembali mencuat setelah Pemerintah Kota Tasikmalaya menegaskan keinginan mengaktifkan kembali Bandara Wiriadinata.
Kehadiran bandara ini dinilai dapat menjadi solusi aksesibilitas sekaligus melengkapi keberadaan Bandara Kertajati di Majalengka yang sudah berstandar nasional namun belum optimal terhubung dengan kota-kota sekitar, termasuk Tasikmalaya.
Kondisi itu terlihat, misalnya, dari keberangkatan jemaah haji Kota Tasikmalaya yang hingga kini tetap diberangkatkan melalui Embarkasi Jakarta, bukan Kertajati.
Dalam penjelasannya, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyatakan bahwa arah kebijakan pemerintah kota memang mengarah pada pengaktifan kembali penerbangan komersial di Bandara Wiriadinata. Namun keputusan tersebut harus melalui perhitungan model bisnis yang matang.
Baca Juga:Sekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti Pelatihan
“Model bisnisnya harus diperhitungkan dengan baik. Jangan sampai hanya jangka pendek, tapi harus menjadi solusi jangka panjang. Aksesibilitas harus benar-benar baik,” ujar Viman saat diwawancara (11/11/2025).
Ia juga menyinggung pembangunan Tol Getaci yang diproyeksikan dimulai 2026 dan beroperasi sekitar 2029. Menurutnya, kehadiran tol itu akan membuka peluang ekonomi baru, termasuk kelayakan operasional bandara kota.
