Pantauan Radar di lokasi, dua petugas kebersihan terlihat bekerja setiap hari, menyapu, mengepel, dan membersihkan debu-debu yang menempel di meja registrasi, kursi tunggu, hingga ruang pemeriksaan barang.
Mereka memastikan bahwa suasana bandara tetap layak bagi penumpang—meski penumpang itu belum tentu datang hari ini, besok, atau bulan depan.
Kasatpel Bandara Wiriadinata, Bambang Suharjana, menegaskan bahwa kesiapan bandara tidak terlepas dari rekam jejak panjang operasionalnya.
Baca Juga:Adu Kuat Jejaring Pusat: Benarkah Sekda Tasikmalaya M Zen Akan Diganti?Setelah Sumpah Kadis Baru, Hasil Kerja Pejabat Pemkot Tasikmalaya Ditunggu Publik!!
Pada 2017, penerbangan komersial berjalan setiap hari dan meningkat pada akhir pekan. Rute Jakarta dan Yogyakarta menjadi andalan sebelum pandemi memaksa layanan berhenti pada Maret 2020.
Pada 2022, Susi Air kembali masuk namun hanya bertahan dua bulan karena tarif Rp1,5 juta yang dinilai memberatkan masyarakat. Tahun 2023, Citilink sempat membuka rute kembali tetapi kemudian berhenti.
“Kalau dari kesiapan fasilitas, kami siap kapan saja. ATR 72 bisa masuk tanpa masalah,” ujar Bambang.
Kini, Bandara Wiriadinata berada dalam jeda panjang yang dirawat. Sebuah fasilitas transportasi udara yang sunyi namun tetap terjaga; bangunan yang dibersihkan setiap hari meski tak ada antrean penumpang; fasilitas yang dirawat meski tak ada jadwal keberangkatan. (Ayu Sabrina)