Sumber Radar, di lingkungan Pemprov Jabar menyebut memang belum ada surat resmi yang masuk, tapi “pembicaraan awal sudah dilakukan secara informal.”
Artinya, wacana ini sudah sampai ke telinga pejabat provinsi. Dan di sinilah ketegangan mulai terasa — karena Zen disebut memiliki dukungan jejaring birokrasi pusat yang cukup kuat, terutama dari kalangan eks pejabat ASN di Kemendagri dan BKN.
“Sekda Zen bukan orang kecil. Ia punya back channel yang langsung ke pusat. Kalau bupati ingin menggantinya tanpa dasar kuat, bisa mentah di level Gubernur atau Kemendagri,” ujar seorang sumber dekat DPRD.
Baca Juga:Setelah Sumpah Kadis Baru, Hasil Kerja Pejabat Pemkot Tasikmalaya Ditunggu Publik!!Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo Ambruk
Di balik isu pergantian ini, banyak pihak melihat ada adu kuat antara dua poros kekuasaan: yakni Poros pusat-birokrasi, yang mengandalkan regulasi dan dukungan struktural ASN.
Kemudian poros politik lokal, yang berupaya menata ulang formasi pejabat untuk memperkuat loyalitas di bawah kepemimpinan bupati baru.
Zen berada tepat di tengah pusaran dua kekuatan itu. Sebagai sekda, ia simbol kesinambungan birokrasi. Tapi di mata bupati baru, ia juga bisa dianggap “sisa rezim lama”.
“Di Tasik, jabatan Sekda itu bukan sekadar administratif. Ia kunci dari semua kebijakan, termasuk mutasi, penganggaran, hingga proyek fisik,” kata pengamat kebijakan publik Tasikmalaya Asep M Tamam.
“Jadi, siapa yang duduk di situ akan sangat menentukan arah kekuasaan ke depan.” tambahnya.
Beberapa gejala makin memperkuat dugaan bahwa posisi Zen tengah digoyang.
Beberapa dinas kini lebih sering menerima instruksi langsung dari bupati tanpa melalui Setda.
Koordinasi kegiatan lintas sektor lebih banyak dipimpin oleh staf ahli bupati atau tim ad hoc, bukan oleh Sekda.
Baca Juga:Hakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang JutaSekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!
Bahkan, menurut seorang pejabat eselon II, draf rotasi pejabat yang sempat beredar pekan lalu, tidak memuat tanda tangan Sekda Zen.
“Biasanya semua dokumen mutasi harus diketahui Sekda, tapi yang ini langsung dari tim bupati. Itu sinyal kuat kalau hubungan mereka sudah renggang.” ujar pejabat eselon II yang memohon namanya tidak dicantumkan. (red)