TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan workshop seni tari bagi guru TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Tasikmalaya di Gedung PGRI Kabupaten Tasikmalaya, 15–17 November 2025.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-80, sekaligus meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan tari kreasi berbasis imajinasi anak.
Ketua Bidang Seni dan Budaya PGRI Kabupaten Tasikmalaya, Lilis Julawati MPd, menyampaikan bahwa workshop diperuntukkan bagi guru dari tiga jenjang pendidikan.
Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya
“Kegiatan ini dibagi tiga sesi atau tiga hari. Untuk sesi pertama 13 kecamatan, untuk hari kedua juga sampai ketiga itu 13 kecamatan, dan hari terakhir 13 kecamatan,” ujarnya kepada Radar, Minggu (16/11/2025).
Lilis menegaskan tujuan utama workshop adalah meningkatkan keterampilan guru agar dapat mengimplementasikan hasil pelatihan secara langsung kepada siswa.
Sebagian besar guru, kata dia, bukan berlatar belakang seni tari sehingga membutuhkan bekal untuk mengajar. Hal ini penting bagi guru memahami perbedaan dasar antar jenis tari.
“Makanya setidaknya guru itu bisa memperkenalkan atau membedakan mana yang disebut dengan tari klasik, tari tradisional, atau tari kreasi, tari kaulinan,” jelasnya.
Pengetahuan tersebut juga dibutuhkan untuk mendukung kesiapan siswa mengikuti ajang FLS2N.
“Nanti bisa dilombakan di Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) dalam rangka kegiatan tiap tahunan yang diadakan Dinas Pendidikan pendidikan dan kebudayaan,” ucapnya.
“Para guru yang telah mengikuti workshop ini, diharapkan minimal ya bisa melatih kepada siswanya. Jadi jangan sampai mendatangkan pelatih dari luar, meskipun guru itu bukan basic-nya dari seni tari,” tambah Lilis.
Baca Juga:Pastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan DaerahTak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!
Narasumber workshop, Asti Trilestari MPd, Dosen Seni Tari Program Studi Sentra Tasik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, menjelaskan bahwa sesi pelatihan difokuskan pada praktik pembuatan tari kreatif.
“Kita mengarahkan para guru yang akan menjadi pengajar di kelas, bagaimana cara mengajarkan kepada anak melalui tari kreatif,” katanya.
Guru peserta diajak mengeksplorasi ide gerakan hingga menghasilkan rangkaian tari. Hasilnya ditampilkan di panggung sebagai latihan sebelum diterapkan ke siswa.
