Pembebasan Lahan Tol Getaci di Garut Baru Tuntas Lima Desa, Sebentar Lagi Garap Desa Cangkuang

Lahan Tol Getaci di Garut Jawa Barat
Lahan Tol Getaci di Garut Jawa Barat (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Getaci di Kabupaten Garut terus berjalan. Rencana pembangunan tol yang akan menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah itu melewati empat kecamatan di segmen satu, yakni Kadungora, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi, dengan total 17 desa terdampak.

Dari 17 desa tersebut, sudah ada 11 desa yang menerima uang ganti rugi (UGR): Desa Karangmulya, Mandalasari, Hegarsari, Talagasari, dan Karangtengah di Kecamatan Kadungora; Desa Leles dan Kandangmukti di Kecamatan Leles; Desa Tambaksari dan Margacinta di Kecamatan Leuwigoong; serta Desa Sukamukti dan Desa Cangkuang di Kecamatan Leles.

Namun, baru lima desa yang pembayarannya telah mencapai 100 persen, yaitu Desa Kandangmukti, Tambaksari, Mandalasari, Karangmulya, dan Margacinta.

Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta

Secara keseluruhan, pembebasan lahan di Kabupaten Garut telah mencapai sekitar 50 persen. Dari total, 2.270 bidang tanah yang harus dibebaskan, 50,32 persen sudah tuntas, dengan luas sekitar 1.161.608 hektare.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci BPN Garut, Azis Alpasah, mengatakan proses pembayaran terus berjalan meski masih ada sejumlah bidang sisa di desa-desa sebelumnya. Dalam waktu dekat, pembayaran UGR akan dilakukan di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles.

“Desa Cangkuang Kecamatan Leles, tanah sisa yang belum dibabayar,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Ia menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan waktu pembayaran karena prosesnya cukup panjang. Meski demikian, pembayaran diharapkan bisa dilakukan pada 2025. Azis meminta warga yang belum menerima UGR agar tetap tenang.

“Sabar menunggu karena prosesnya panjang, kalau sudah terdata tinggal menunggu untuk pembayaran UGR meskipun belum bisa ditentukan kapan-kapannya,” katanya.

Salah satu warga terdampak, Rizki Peratami dari Desa Sukaratu, Kecamatan Banyuresmi, mengaku masih menunggu kepastian pembayaran. Ia menyebut beberapa asetnya terdampak proyek tol.

“Di Kampung Cigagak, Desa Sukaratu, Kecamatan Banyuresmi yang kena itu ada rumah, sawah, termasuk ada makam juga,” ucapnya.

Baca Juga:Sekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti Pelatihan

Rizki berharap proses pembayaran di desanya segera dipastikan karena rencana pembangunan tol sudah dibicarakan sejak lama. Meski begitu, ia menyambut baik kehadiran tol.

“Ya seneng ya karena akses bisa lebih mudah kemudian tidak akan macet lagi,” katanya.

0 Komentar