RADARTASIK.ID – Potensi bisnis domba kambing kembali mencuat. Salah satunya adalah Himatana Farm dari Pekalongan.
Artikel ini akan mengulas bagaimana industri ini mampu tumbuh cepat melalui manajemen yang modern dan strategi pemasaran yang tepat.
Dilansir dari kanal resmi Kementerian Pertanian RI yang menyoroti perjalanan Himatana Farm sebagai salah satu peternakan yang berkembang pesat di wilayah Pekalongan.
Baca Juga:Kadin Perkuat Diplomasi Ekonomi untuk Tingkatkan Pengaruh Indonesia di Kancah GlobalMoto G100 Versi 2025 Hadir Lebih Bertenaga, Baterai Jumbo dan Fitur Flagship Jadi Unggulan
Himatana Farm didirikan pada November 2022 di atas lahan seluas 2.200 meter persegi dengan kapasitas hingga 400 ekor ternak.
Pendiri Himatana Farm, Asep Jaelani Bachtiar, menuturkan bahwa keputusan membangun peternakan berasal dari keyakinan bahwa sektor ini memiliki prospek jangka panjang dan bersifat berkelanjutan.
Asep menjelaskan bahwa kebutuhan hewan ternak untuk akikah, Iduladha, dan kurban berlangsung setiap tahun sehingga menciptakan pasar yang stabil.
Ia menambahkan bahwa meski konsumsi daging kambing di Pekalongan tidak terlalu tinggi, kawasan sekitar seperti Tegal justru memiliki serapan pasar yang besar.
Asep yang memiliki latar belakang profesional di bidang keuangan itu sebelumnya bekerja di Jakarta sebelum memutuskan kembali ke Pekalongan dan memanfaatkan lahan kosong sebagai aset usaha bernilai tambah.
Saat ini populasi ternak di Himatana Farm mencapai sekitar 400 ekor dengan jenis yang beragam, mulai dari domba lokal hingga domba impor seperti Dorper full blood, Awassi, hingga Merino.
Jenis kambing pun cukup lengkap termasuk Saanen, Sapera, dan Jawa Randu yang terkenal sebagai tipe unggulan untuk produksi susu maupun pembiakan.
Baca Juga:Daftar HP 3 Jutaan Terbaik 2025 dengan Fitur Flagship, Daya Tahan Lama, dan Performa KencangLevel Baru! Xiaomi 17 Pro Max Hadir dengan Desain Titanium, Performa Elite, dan Kamera Leica
Model usaha yang dijalankan Himatana Farm berfokus pada usaha breeding kambing profesional dengan mengawinkan pejantan genetik unggul seperti Dorper dan Awassi dengan indukan lokal berkualitas.
Proses breeding dilakukan secara terukur untuk menghasilkan anakan atau cempe dengan kualitas genetik yang lebih baik.
Selain breeding, Himatana Farm juga menjalankan perdagangan ternak termasuk penjualan indukan yang telah dikawinkan dengan pejantan impor.
Asep menjelaskan bahwa pemeriksaan kehamilan dilakukan melalui metode USG setelah masa pemantauan sekitar 1,5 bulan.
Dari sisi pemasaran, Himatana Farm memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok sebagai saluran utama promosi.
