Tren Penjualan Mobil Listrik Melonjak di Paruh Kedua 2025, Didominasi Merek BYD

Mobil Listrik
Tren Penjualan Mobil Listrik Melonjak di Paruh Kedua 2025, Didominasi Merek BYD
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pasar mobil listrik Indonesia benar-benar memasuki fase panas pada Oktober 2025.

Beberapa merek besar seperti BYD, Denza, hingga pemain baru seperti Polytron terlihat semakin agresif menawarkan kendaraan listrik yang memang dirancang khusus untuk konsumen Tanah Air.

Pada bulan tersebut, penjualan mobil baru melonjak 17,2 persen dibandingkan September.

Kenaikan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap kendaraan listrik, apalagi dengan makin banyaknya pilihan model dan harga yang lebih terjangkau di berbagai segmen.

Baca Juga:6 Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan yang Populer di Indonesia, Nomor 3 Paling Dicari!Namkoong Min Jadi Cameo Spesial di Drakor Dynamite Kiss, Reuni dengan Ahn Eun Jin

Di tengah persaingan itu, BYD menjadi sorotan dengan lonjakan penjualan yang luar biasa.

BYD Melejit Berkat Atto 1 yang Super Terjangkau

BYD menjadi sorotan utama setelah mencatat distribusi retail sebanyak 9.732 unit hanya dalam satu bulan.

Angka ini naik drastis dari 2.036 unit pada September.

Model yang paling berperan dalam ledakan penjualan ini adalah BYD Atto 1, mobil listrik kecil yang debut di GIIAS 2025 dan langsung mencuri perhatian berkat harga ramah kantong mulai dari Rp 190 jutaan.

Meski tidak mampu menyaingi angka BYD, beberapa merek lain tetap menunjukkan perkembangan positif.

GAC Aion, misalnya, konsisten bertahan di peringkat kedua meski penjualannya sedikit menurun dari September.

Denza juga berhasil mempertahankan performa dengan hanya mengandalkan satu model, yakni Denza D9, yang masih diminati segmen premium.

Xpeng menjadi merek yang cukup menarik perhatian karena memperlihatkan tren kenaikan penjualan dari 80 unit menjadi 104 unit.

Baca Juga:Sinopsis dan Jadwal Drakor Heroes Next Door, Dibintangi Yoon Kye Sang dan Lee Jung HaPreview Dua Episode Terakhir Drama Korea Would You Marry Me

Dengan dua model yang ditawarkan, yaitu MPV X9 dan SUV G6, Xpeng menargetkan ceruk pasar yang berbeda, di mana X9 bahkan diprioritaskan untuk dirakit lokal ke depannya.

Pemain baru seperti Polytron juga mulai mendapatkan tempat di pasar EV Indonesia.

Lonjakan penjualan dari 29 unit menjadi 103 unit pada Oktober menunjukkan bahwa strategi mereka cukup efektif.

Polytron menawarkan dua opsi pembelian, yaitu membeli mobil sekaligus baterainya atau membeli unit dengan sistem langganan baterai mirip Vinfast.

Mobil listrik Polytron dibanderol mulai dari Rp 299 juta–Rp 339 juta untuk opsi langganan plus biaya sewa baterai Rp 1,2 juta per bulan, serta Rp 419 juta–Rp 459 juta jika termasuk baterai.

0 Komentar