RADARTASIK.ID – Kisah Luciano Juba adalah contoh nyata dari perjalanan luar biasa seorang pemain yang meniti karier dari titik terendah hingga mencapai level tertinggi.
Bek sayap berusia 25 tahun itu kini menjadi salah satu sorotan di sepak bola Brasil setelah mendapat panggilan pertama ke tim nasional oleh pelatih Carlo Ancelotti.
Lahir pada 1999, Juba saat ini memperkuat Bahia di bawah asuhan mantan kiper legendaris Brasil, Rogerio Ceni.
Baca Juga:Ibrahimovic Dukung AC Milan Datangkan Lewandowski, Tare Langsung Adakan Pertemuan dengan AgenMedia Italia: Xavi Jadi Kandidat Terdepan Gantikan Conte di Napoli
Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, ia menjelma menjadi salah satu bek kiri paling konsisten di Serie A Brasil.
Melihat performa gemilangnya di level klub, Ancelotti memasukkan namanya ke dalam skuad Brasil untuk dua laga persahabatan internasional bulan November ini.
Brasil sendiri sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, akan menjalani dua laga uji coba dalam jeda internasional.
Pada Sabtu, 15 November, Selecão dijadwalkan menghadapi Senegal pukul 17.00 waktu Italia, sebelum bertemu Tunisia tiga hari kemudian pukul 20.30.
Bagi Juba, panggilan ini menjadi pencapaian monumental.
Ia akan bergabung dengan para bintang seperti Vinícius Júnior, Rodrygo, dan Bruno Guimarães dalam skuad yang kini dibentuk ulang oleh Ancelotti untuk mempersiapkan generasi baru Brasil menuju Piala Dunia.
Padahal, dua tahun lalu Juba masih bermain di Serie B Brasil bersama Sport Recife.
Ia tampil mengesankan di sana dengan kombinasi kecepatan, akurasi umpan silang, dan disiplin bertahan.
Baca Juga:Gianni Rivera: Tak Ada Pemain Italia yang Berbakat di AC MilanJurus Jitu Presiden Inter Datangkan Bek Club Brugge yang Jadi Incaran Chelsea, Tottenham dan Marseille
Pada 2023, Bahia melihat potensi besar dalam dirinya dan mendatangkannya secara gratis setelah kontraknya berakhir.
Keputusan itu terbukti jitu. Dalam musim penuh pertamanya bersama Bahia, Juba mencatat 5 gol dan 4 assist — catatan luar biasa untuk seorang bek kiri.
Performanya turut membawa Bahia bertengger di posisi kelima klasemen sementara Serie A, hanya terpaut enam poin dari zona langsung Copa Libertadores.
Kini, nilai pasarnya diperkirakan melonjak drastis, dari semula hanya sekitar €1,2 juta (sekitar Rp21 miliar) menjadi lebih dari €6 juta (sekitar Rp106 miliar) setelah penampilannya yang konsisten dan pemanggilan ke tim nasional.
