Semangat Tak Kenal Usia, Tiga Pesepeda Senior Tempuh 1.000 Km Demi Kemerdekaan Palestina

Kemerdekaan Palestina
Wartawan senior Abdul Muis yang populer di panggil Cak Amu (kiri) berfoto bersama kedua rekannya saat tiba di rumah singgah pesepeda Los Antos Cileunyi, Bandung, Kamis, 13 November 2025. (Handri S Budiman/Radartasik.id)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Rona wajah penuh semangat terpancar di wajah tiga sekawan asal Surabaya. Tanjakan dan belokan tajam di sepanjang jalan nasional Cirebon–Bandung, mereka lalui dengan kayuhan sepeda masing-masing.

Brebes–Bandung menjadi etape ke-5 1.000 Km Ride For Palestine 2 yang diikuti Komunitas Pesepeda dari Lembaga Masyarakat Infak Indonesia yang ketuai Ustaz Suryo.

Usia mereka tidak muda lagi, ketiganya di atas 50 tahunan. Namun soal tenaga, jangan meragukan ketiganya. Abdul Muis (62) dan kedua rekannya yang berusia 65 dan 57 tahun.

Baca Juga:Seribu Rider Honda ADV Guncang Kuningan! Jambore Nasional HAI Keempat Pecah MeriahDua Bintang Astra Honda Bikin Geger di Sepang, Indonesia Kuasai Podium Thailand Talent Cup

Sepekan terakhir, mereka telah menaklukan jalur timur Pulau Jawa. Start di Surabaya pada 9 November 2025. Mereka dilepas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dan setelah lima hari perjalanan bersepeda, mereka pun tiba di Kota Bandung, Kamis, 13 November 2025.

Sebelum tiba di Kota Bandung, di perbatasan Sumedang–Bandung, mereka disambut komunitas sepeda Bandung di Rumah Singgah Los Antos Cileunyi, milik H Aep Hasfa. Suatu tempat persinggahan bagi pesepeda lokal maupun mancanegara.

Meski telah melintasi jarak ratusan kilometer, aura semangat tetap bergelora. Mereka membawa misi kemanusiaan. Sepanjang perjalanannya, menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Rakyat Palestina.

Bendera kecil Palestina bersanding Sang Saka Merah Putih terpasang di sepeda. Begitupun atribut bernuansa Palestina, baik itu stiker, syal dan topi, mereka pakai di sepanjang perjalanan.

Meski antara ketiganya dengan komunitas sepeda Bandung baru saling kenal, terlihat keakraban di antara pencinta olahraga gowes itu. Di rumah singgah para pesepeda itu, mereka saling bertukar pengalaman melintasi berbagai kota dan pulau di tanah air yang dilalui dengan bersepeda. Seperti halnya H Aep, pemilik rumah singgah, mengayuh sepeda hingga ke Aceh.

Begitupun bagi Abdul Muis yang akrab disapa Cak Amu dan kawan-kawannya. Tahun kemarin, pada event yang sama, bersepeda hingga ke Pulau Weh, Provinsi Aceh atau yang lebih dikenal sebagai titik 0 kilometer Indonesia.

Sejatinya, Rabu, 11 November 2025 malam, Cak Amu dan kedua kawannya, dijadwalkan tiba di Kota Bandung. Namun, pada etape ke-5 dengan rute Brebes–Bandung, mereka tertahan di Sumedang pada sore hari, akibat hujan deras.

0 Komentar