Sebelumnya, Inter juga melepas adik Filip, Aleksander Stankovic (2005), ke Club Brugge dengan harga €9,5 juta (sekitar Rp166 miliar), plus klausul penjualan kembali.
Namun Nerazzurri masih mengamankan masa depan pemain itu dengan opsi buyback: €23 juta pada 2026 (Rp402 miliar) dan €25 juta pada 2027 (Rp437 miliar).
Sementara itu, ayah mereka, Dejan Stankovic, baru saja meninggalkan pekerjaannya sebagai pelatih Spartak Moscow.
Baca Juga:Ibrahimovic Dukung AC Milan Datangkan Lewandowski, Tare Langsung Adakan Pertemuan dengan AgenMedia Italia: Xavi Jadi Kandidat Terdepan Gantikan Conte di Napoli
Di luar Italia, bursa transfer Eropa juga dihebohkan oleh performa moncer Julian Alvarez di Atlético Madrid.
Striker Argentina itu mencetak 9 gol dan 4 assist dalam 15 pertandingan, menjadi motor utama tim Diego Simeone.
Performa eksplosif itu membuat Barcelona dan Paris Saint-Germain tertarik. Barca melihatnya sebagai calon penerus Robert Lewandowski, sementara PSG memantau situasinya sejak lama.
Namun Atlético tampaknya tak ingin kehilangan bintangnya. Masuknya dana investasi Amerika, Apollo Sports Capital, dengan komitmen investasi €2,5 miliar (Rp43,7 triliun) dapat mengubah semuanya.
Target pertama sang investor adalah mengamankan Alvarez dengan kontrak baru yang jauh lebih besar dan membangun tim untuk meraih gelar di semua kompetisi.
Sebuah proyek megah yang bisa membuat Julian Alvarez memilih setia di Madrid dan menjadi ikon baru Wanda Metropolitano.
Dengan dinamika yang bergerak cepat, Inter, Milan, Lazio, dan klub-klub besar Eropa lainnya kini benar-benar memasuki fase krusial bursa transfer.
Baca Juga:Gianni Rivera: Tak Ada Pemain Italia yang Berbakat di AC MilanJurus Jitu Presiden Inter Datangkan Bek Club Brugge yang Jadi Incaran Chelsea, Tottenham dan Marseille
Dan menjelang Derby Milano, tensi perebutan tanda tangan pemain terasa sama panasnya dengan duel di atas lapangan.
