Dorong Daya Saing, Sesmen UMKM Ajak Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Tepat Guna

UMKM
Dorong Daya Saing, Sesmen UMKM Ajak Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Tepat Guna. Foto: www.umkm.go.id
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pemanfaatan teknologi tepat guna UMKM makin menggema setelah pemerintah menegaskan pentingnya modernisasi produksi bagi pelaku usaha kecil agar mampu bertahan dalam persaingan ekonomi yang kian ketat.

Dilansir dari laman resmi Kementerian UMKM. Dalam kunjungannya ke workshop Metro Mesin di Kota Malang, Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, menyampaikan, “Kalau UMKM ingin berproduksi secara massal, skala ekonominya harus terpenuhi supaya biaya produksi bisa turun,”

Ia menambahkan bahwa salah satu kuncinya adalah penggunaan alat bantu berbasis teknologi tepat guna agar kapasitas produksi dapat meningkat.

Baca Juga:Deretan HP OPPO Terbaru 2025 yang Wajib Dibeli! Desain Premium, Fitur Lengkap, Harga Tetap RamahPoco F8 Series Makin Dekat Rilis Global, Spek Dipangkas tapi Tetap Menggiurkan Buat Pengguna

Arif menjelaskan bahwa banyak industri rumahan kini mulai menunjukkan peningkatan kapasitas produksi UMKM Indonesia setelah menerapkan teknologi tepat guna yang sederhana namun efektif.

Menurut Arif, teknologi tepat guna bukan sekadar mesin canggih, melainkan solusi inovatif teknologi untuk UMKM yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta skala usaha.

Banyak contoh industri kecil, terutama di sektor pertanian, yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu hingga tiga produk per hari namun kini mampu memproduksi ratusan unit usai mengadopsi teknologi sederhana.

“Dengan alat yang sesuai kebutuhan, produksi bisa meningkat berkali lipat,” katanya.

Arif menegaskan bahwa dampaknya terlihat langsung di mana harga per produk bisa menjadi lebih efisien.

“Ini bukti nyata bagaimana teknologi tepat guna menjadi kunci agar UMKM bisa naik kelas dan meningkat daya saingnya,” lanjutnya.

Pada tahun 2025, Kementerian UMKM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menghubungkan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) ke rantai pasok industri melalui pembiayaan DAK Nonfisik.

Baca Juga:Era Baru Industri Hijau: Kemenperin Perkuat Langkah Menuju Ekonomi BerkelanjutanRealme GT8 Pro Ungkap Era Baru Fotografi Mobile dengan Sensor Ricoh GR dan Modul Kamera Unik

Program strategis tersebut mencakup pelatihan bagi 4.649 peserta, pendampingan oleh 198 tenaga pendamping, serta inkubasi usaha bagi 75 tenant terpilih.

Langkah ini bertujuan memperluas akses pasar, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperkuat penguatan rantai pasok industri UMK di tingkat regional.

“Keterhubungan ini diharapkan memperkuat rantai pasok lokal, mengurangi ketergantungan dari luar daerah, dan pada akhirnya meningkatkan ketahanan ekonomi regional,” ujar Arif.

0 Komentar