Bilang Totti Menangis karena Gagal Raih Scudetto, Jurnalis Italia: Cassano Buat Fans AS Roma Marah

Antonio Cassano
Antonio Cassano Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Fakta AS Roma kembali menjadi bagian penting dalam perburuan Scudetto musim ini sudah bukan rahasia lagi.

Bahkan, pernyataan Gian Piero Gasperini mengenai impiannya membawa Giallorossi meraih gelar Serie A semakin mengukuhkan ambisi klub ibu kota itu.

Roma sempat berada di puncak klasemen pada jeda pertama musim ini—hanya dua pekan setelah kompetisi dimulai.

Baca Juga:Jadi Incaran Inter dan AC Milan, Presiden Lazio Pasang Tarif Rp616 Miliar untuk Mario GilaGattuso Kesal dengan Ejekan Fans Italia saat Kalahkan Moldova 2-0: “Saya Yakin Kami Lolos ke Piala Dunia”

Mereka lalu kembali berada di puncak pada jeda kedua setelah enam pertandingan, dan mempertahankannya hingga pekan ke-11.

Mengutip kata-kata Agatha Christie, “Satu petunjuk adalah petunjuk, dua adalah kebetulan, tiga adalah bukti.”

Dalam konteks Roma, momentum mereka kembali ke puncak klasemen jelas bukan lagi kebetulan.

Meski begitu, perjalanan menuju akhir musim selalu penuh jebakan dan salah satu ujian pertama datang pada duel melawan Cremonese, pertandingan yang menuntut Roma bermain seperti dalam laga final.

Laga ini bukan sekadar menjaga tiga poin, tetapi juga selisih gol yang krusial dalam perebutan Scudetto.

Roma masih menyimpan “trauma” setelah jeda internasional. Kekalahan dari Torino dan Inter musim lalu menjadi bukti nyata.

Dua laga itu terjadi tepat setelah jeda, sama-sama berpotensi membawa Roma ke puncak jika menang, dan sama-sama berakhir mengecewakan.

Baca Juga:Mantan Pemilik AC Milan Bangkrut: Pengadilan Perintahkan Bayar Utang Rp4,4 TriliunSiapa Sacha Britschgi? Bintang Baru Parma yang Dipantau Pemandu Bakat AC Milan

Dengan latar belakang seperti itu, laga melawan Cremonese dipersepsikan sebagai pertandingan paling berbahaya yang akan menjadi sebuah ujian mental lebih dari sekadar taktik di lapangan.

Gasperini sendiri menyebut jeda internasional sebagai “tidur siang singkat”.

Namun, baginya, waktu inilah yang harus dimanfaatkan Roma untuk tancap gas di dua laga berikutnya: melawan Cremonese dan partai besar menghadapi Napoli.

Cassano dan Kisah yang Kembali Membuat Fans Roma Murka

Dalam kolom editorialnya di Tuttomercatoweb, jurnalis Ivan Cardia menulis bahwa Roma adalah kota yang mencintai dan membenci dalam waktu bersamaan dan jarang memberi maaf.

Cardia menkankan tak ada yang lebih memahami itu selain Antonio Cassano yang pernah bermain untuk Giallorossi.

Sayangnya, mantan bintang Roma itu kembali membuat publik Giallorossi marah, bukan dengan komentar pedas tentang sepak bola modern, tetapi dengan cerita lama yang ia ulangi dalam podcast Viva el Futbol.

0 Komentar