Ada Isyarat Terselubung Dibalik Gempungan Pemilihan Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya

Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya
Delapan calon ketua DKKT menunjukkan nomor urut masing-masing. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Proses pemilihan Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) melalui Gempungan Seniman Tasik saat ini berjalan secara normatif dengan proses yang bertahap. Namun di balik itu, ada isyarat terselubung yang mengundang berbagai tafsir.

Selain menggunakan penyebutan Gempungan sebagai pengganti Musyawarah Daerah (Musda), perbedaan menonjol dari pemilihan sebelumnya yakni penjaringan yang dilakukan terbuka. Di mana bukan hanya pengurus yang bisa mencalonkan, pelaku seni di luar kepengurusan pun bisa maju.

Hasilnya, ada 8 kandidat yang saat ini menjadi calon Ketua DKKT yang 4 di antaranya merupakan pengurus lama yakni Hendra Juniarsa, Andi Jaelani (Ibo), Tatang Pahat dan Iip Samsul Ma’arif (Iip Borelak). Sementara 4 kandidat lainnya merupakan figur di luar kepengurusan atau eksternal yakni Falhan Basya (Aang The Great), Hendra S Wijaya (Pongkir Wijaya), Cecep Hermawan (Ki Lanang) dan Sepia Perian Putra Prasetya (Cevi Wheisa).

Baca Juga:Sekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti Pelatihan

Meskipun perubahan tersebut hal wajar dan sah, namun sebuah kontestasi tidak pernah lepas dari strategi dan tafsir. Sehingga hal ini menjadi isyarat terselubung terkait misi dan target yang dituju dari Gempungan ini.

Dari informasi yang dihimpun Radar, ada banyak tafsir yang muncul di kalangan para pelaku seni. Salah satunya yakni adanya konflik internal di internal pengurus sehingga perlu membuka ruang untuk masuknya orang baru yang bisa lebih diharapkan.

Ada juga tafsir bahwa kondisi ini menjadi salah satu isyarat yang bersifat politis dalam proses tersebut. Pasalnya sebagai mitra pemerintah, DKKT harus memiliki nilai politis supaya bisa bersinergi dengan Pemkot Tasikmalaya.

Selain itu ada juga beberapa tafsir yang muncul dari isyarat yang tersirat di Gempungan Seniman Tasik ini. Termasuk wacana perubahan dewan kesenian menjadi dewan kebudayaan.

Terlepas dari situasi dan tafsir yang muncul, Bode Riswandi yang masih menjabat sebagai Ketua DKKT mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari dinamika. Dia pun tidak banyak terlibat dalam proses kontestasi, sebatas menginginkan ketua yang akan menggantikannya mampu membawa organisasi ke arah lebih baik. “Soal ada pengurus dan non pengurus, mereka punya kelebihan dan daya tawar masing-masing,” ujarnya.

0 Komentar