RADARTASIK.ID – Di tengah tantangan sektor pangan nasional, konsep mini food estate Indonesia yang dikembangkan Ayoda Farm di Kota Tangerang berhasil menarik perhatian, karena dinilai mampu menjawab masalah klasik pertanian: produksi berlebih tanpa arah distribusi yang jelas.
Dilansir dari kanal CapCapung, Ayoda Farm yang dipimpin oleh Bung Yadi bisa menjadi contoh bagaimana pertanian modern bisa berjalan efisien dan berkelanjutan jika dikelola dengan strategi yang matang dan berbasis riset.
Ayoda Farm memadukan unsur ketahanan pangan, bisnis pertanian, hingga edukasi publik dalam satu sistem terpadu yang efektif dan realistis.
Baca Juga:Emas Antam Melonjak! Pertanda Tren Investasi Menguat di Akhir 2025?Bocoran Samsung Galaxy S26, Desain dan Fitur Videonya Bikin Penasaran, Ini Tanggal Rilisnya!
Bung Yadi menegaskan pentingnya pondasi dasar sebelum terjun ke bisnis pertanian. “Jangan kita bangun dulu semuanya besar-besar. Setelah panen, kita bingung mau jual ke mana,” ujarnya dalam wawancara.
Menurutnya, petani perlu memahami dulu perhitungan harga pokok produksi pertanian secara detail agar tidak terjebak dalam permainan harga tengkulak yang merugikan.
Selain itu, petani juga harus paham sistem distribusi hasil panen petani agar dapat menentukan jalur pemasaran terbaik, apakah menjual langsung ke konsumen, ke pengepul, atau bahkan mengelola pasar sendiri.
Dengan memahami kedua aspek tersebut, para petani bisa menjalankan strategi bisnis pertanian modern secara lebih bijak dan terukur.
Ayoda Farm menerapkan pengembangan ketahanan pangan terpadu dengan melibatkan berbagai komoditas seperti sayuran, buah, ikan, telur, dan daging.
Untuk sektor hortikultura, mereka menanam pakcoy dan selada dengan hasil panen harian yang stabil, masing-masing mencapai 25 kilogram dan 10 kilogram.
Di sisi lain, untuk sektor protein, Ayoda Farm mengembangkan ayam kampung, telur ayam, telur bebek, serta ikan nila dengan sistem recirculating aquaculture system (RAS).
Baca Juga:Terbaik! Vivo X Fold5 Jadi HP Lipat Premium dengan Daya Tahan Super dan Performa Gaming Kelas AtasAirlangga Beberkan Strategi Besar Ekonomi Digital Indonesia, Nilainya Capai USD 110 Miliar!
Menariknya, semua hasil panen ini disalurkan secara langsung ke pasar lokal menggunakan sistem distribusi yang sudah ditata secara efisien agar tidak ada hasil produksi yang terbuang percuma.
Bung Yadi juga mengingatkan bahwa banyak pelaku baru di dunia pertanian terlalu terburu-buru ingin membangun usaha besar tanpa memahami proses bisnisnya.
“Kebanyakan masyarakat Indonesia kalau mau terjun ke pertanian itu pinginnya langsung wah,” katanya.
