“Saya akan menukar Scudetto 5 Mei itu dengan dua atau tiga Scudetto lain yang kemudian saya menangkan,” ucapnya.
“Itu musim rekonstruksi. Tidak ada yang menyangka kami akan sampai sejauh itu, tapi kekalahan itu tetap menyakitkan,” tambahnya.
Hari itu menjadi trauma kolektif bagi Interisti akibat kekalahan 2-4 dari Lazio membuat trofi Serie A lepas ke tangan Juventus di pertandingan terakhir.Namun, karier Materazzi juga diwarnai dengan raiha gelar Piala Dunia 2006, dimana ia menjadi salah satu tokoh penting dalam kemenangan Italia atas Prancis di final.
Baca Juga:Pacar Theo Hernandez Beri Sinyal Kembali ke AC Milan: “Ada Tempat yang Selalu Menjadi Rumah”AC Milan Jajaki Barter Pemain dengan Juventus: Santiago Gimenez Tukar Jonathan David
“Pagi itu, Cannavaro bilang kepadaku: ‘Henry takut padamu.’ Saat situasi bola mati, saya melompat lebih cepat, dan bola jatuh tepat di kepala saya. Dari sana semuanya berubah,” kenangnya.
Gol tersebut menjadi penyeimbang sebelum laga berlanjut ke adu penalti yang akhirnya dimenangkan Italia.
Dengan karakternya, Materazzi selalu menjadi sosok yang menarik di dunia sepak bola Italia, seorang bek tangguh yang tidak segan menempatkan Nesta di atas legenda-legenda besar seperti Maldini dan Baresi.
