Walaupun Pertumbuhan Industri Stabil, Wali Kota Sebut Penurunan Pengangguran di Kota Banjar Tergolong Lambat

Pengangguran di Kota Banjar
Wali Kota Banjar, H Sudarsono.
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Pertumbuhan industri di Kota Banjar, terutama sektor Industri Kecil Menengah (IKM), menunjukkan tren stabil dan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, peningkatan industri belum sepenuhnya diikuti dengan penurunan angka pengangguran.

Wali Kota Banjar, H Sudarsono, menyebut data menunjukkan adanya penambahan unit industri dan tenaga kerja setiap tahun.

Pada 2024, jumlah unit industri kecil pengolahan pangan mencapai 2.918 unit dengan 6.621 tenaga kerja, meningkat dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:Rahasia Jabatan Abadi di Kota Tasikmalaya: Ketika Kursi Lebih Setia dari Kepala Daerah!54 Orang Terluka dalam Insiden Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Sebagian Besar Pelajar

“Pemerintah Kota Banjar juga telah menggiatkan program Kick Off UMKM Naik Kelas pada tahun 2024 untuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru dan IKM,” ujarnya, Minggu (10/11/2025).

Data tahun 2025 mencatat industri makanan mendominasi 40,67 persen, diikuti pengolahan tembakau 22,67 persen, kayu 10,67 persen, pakaian jadi 7,33 persen, dan minuman 4 persen.

Pemerintah juga berupaya menjadikan kawasan tertentu sebagai zona strategis ekonomi menuju pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Sudarsono menjelaskan, industri pengolahan masih menjadi penggerak utama ekonomi Banjar, di samping pertanian, kehutanan, perikanan, dan konstruksi.

“Secara spesifik, industri kecil pengolahan pangan memegang peran penting, ditandai dengan ribuan unit usaha yang aktif di sektor ini,” jelasnya.

Berdasarkan data ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 mencapai 109.604 orang, naik 680 orang dari tahun sebelumnya.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sedikit turun dari 67,44 persen menjadi 67,22 persen. Penduduk bekerja naik 627 orang menjadi 103.637 orang.

Baca Juga:2 Pipa PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya Putus Akibat Longsor, Pasokan Air ke Beberapa Wilayah Ditutup SementaraKadis Abadi Nan Jaya! Kursi BKPSDM Tak Pernah Tergoyahkan Setelah Lima Kepala Daerah Berganti

Lapangan kerja yang meningkat terbesar berasal dari sektor jasa (naik 6,03 persen), sedangkan pertanian turun 7,87 persen. Pekerja formal mencapai 44 ribu orang atau 42,71 persen, naik 8.007 orang dibanding 2022.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 sebesar 5,44 persen, naik tipis dari 5,43 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, Sudarsono menyebut angka itu kembali turun pada Agustus 2025 menjadi 5,26 persen, terendah kelima di Jawa Barat.

“Fenomena pertumbuhan industri yang bersamaan dengan pengangguran relatif stagnan bisa disebabkan oleh mismatch skill, di mana industri membutuhkan keterampilan yang belum dimiliki pencari kerja lokal,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pertumbuhan industri padat modal dan skala kecil juga menyebabkan daya serap tenaga kerja tidak terlalu signifikan.

“Dampaknya terhadap penurunan angka pengangguran secara keseluruhan mungkin tidak langsung terlihat signifikan,” tuturnya.

0 Komentar