SPSI Sebut Predikat Kota Industri Masih Sebatas Slogan bagi Kota Tasikmalaya

kota tasikmalaya
Kawasan Dadaha Kota Tasikmalaya (rangga jatnika/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Meski kerap digaungkan dalam visi dan misi pembangunan daerah, predikat “Kota Industri” bagi Kota Tasikmalaya dinilai masih sebatas slogan. Pasalnya harapan tersebut belum ditunjang oleh kebijakan yang nyata.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tasikmalaya, Yuhendra Effendi, menilai Pemerintah Kota Tasikmalaya belum memiliki strategi konkret untuk membangun sektor industri yang dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kota Tasik masih jauh dikatakan Kota Industri. Impiannya begitu, tapi tidak dijalankan. Visi misinya kan begitu, jadi Kota Industri termaju di Priangan Timur,” ujar Yuhendra kepada Radar Tasikmalaya, Sabtu (8/11).

Baca Juga:Viral Warga Pangandaran Sakit di Taiwan, Memelas Minta Dijemput ke Gubernur Jabar, Eh Ternyata BeginiRahasia Jabatan Abadi di Kota Tasikmalaya: Ketika Kursi Lebih Setia dari Kepala Daerah!

Menurutnya, selama ini wacana Tasikmalaya sebagai kota industri lebih banyak berhenti di tataran retorika. Ia menilai, belum terlihat upaya serius dari pemerintah untuk membangun kawasan industri maupun menarik investor agar mau menanamkan modalnya di kota ini.

“Kalau saya membaca, belum. Masih jauh, ini masih sekadar slogan saja. Belum ada arah pemerintah ke sana. Kalau dibilang mudah, tidak, tapi juga tidak susah,” tuturnya.

Yuhendra membandingkan kondisi Tasikmalaya dengan daerah lain di Jawa Barat yang dulunya memiliki karakter serupa namun kini berkembang pesat karena mampu mengelola potensi industri.

“Dulu awal reformasi, Subang dan Purwakarta itu daerahnya tidak jauh beda dengan Tasik. Tetapi kenapa sekarang jadi kota industri? Karena mereka mempersiapkan diri membangun kawasan industri dan menerima industri yang sudah jenuh di Karawang dan Bekasi. Harusnya Kota Tasik bisa ngikutin itu,” ujarnya.

Namun, ia menilai pemerintah daerah belum memiliki kemauan kuat untuk meniru langkah-langkah sukses tersebut. Sampai saat ini, belum ada kebijakan konkret untuk membangun kawasan industri terintegrasi yang mampu menarik minat investor.

“Tapi kelihatannya belum ada ke sana,” imbuhnya.

Yuhendra menyarankan agar pemerintah daerah segera mengambil inisiatif untuk menyiapkan kawasan industri terpadu, lengkap dengan infrastruktur dan regulasi yang mendukung. Menurutnya, pendekatan pasif hanya akan membuat investor enggan datang ke Tasikmalaya.

0 Komentar