RADARTASIK.ID – Nama Akram Jadid mulai mencuri perhatian publik sepak bola Italia dalam dua tahun terakhir.
Striker muda berusia 14 tahun itu mencetak gol kemenangan bagi tim AC Milan U-16 dalam Derby della Madonnina melawan Inter akhir pekan lalu.
Gol tunggalnya di menit ke-38 memastikan kemenangan 1-0 untuk Rossoneri muda, sekaligus mempertegas reputasinya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di akademi Milan.
Baca Juga:Sering Remehkan Lawan, Jurnalis Italia Sebut AC Milan Belum Siap Bersaing Rebut ScudettoTak Cocok dengan Taktik Chivu, Frattesi Minta Inter Menjualnya di Bulan Januari
Menariknya, kisah Jadid nyaris berjalan berbeda. Sang ayah, Rachid Jadid, mengungkapkan bahwa putranya sebenarnya hampir bergabung dengan Inter sebelum Milan bergerak cepat.
“Mereka [Inter] ingin merekrutnya, tapi tak ada kelanjutan. Lalu Milan datang, dan kepala pencari bakat menelepon saya pada 2018. Saya sudah lama mengenalnya, dan Akram yang memang penggemar Milan langsung setuju,” ujar sang ayah kepada media Italia.
Keputusan itu terbukti tepat. Sejak bergabung dengan akademi Rossoneri, Jadid berkembang pesat dan kini telah mencetak hampir 600 gol di berbagai level usia.
Torehan 598 gol Jadid saat ini merupakan angka yang luar biasa, bahkan lebih tinggi dibanding torehan Francesco Camarda pada usia yang sama.
Padahal, Camarda sendiri sempat menjadi sensasi setelah mencatatkan ratusan gol untuk tim muda Milan dan kemudian mencatat debut di Serie A musim lalu.
Gazzetta dello Sport menyebut Jadid sebagai “penerus alami Camarda”. Ia tiga tahun lebih muda, namun sudah menunjukkan naluri mencetak gol yang sama tajamnya.
Dalam satu musim, ia pernah menorehkan 232 gol, lalu meningkatkan targetnya menjadi 300 gol pada musim berikutnya.
Baca Juga:Moncada, Tare, dan Ibrahimovic Yakin Suzuki Cocok Gantikan Maignan, tapi AC Milan Masih RaguAS Roma Kokoh di Puncak Klasemen, Gasperini: Kami Lebih Berbahaya Jika Bermain Tanpa Striker
“Musim panas itu dia bilang ke saya, ‘target musim depan 300, tapi jangan bilang siapa-siapa.’ Dan dia berhasil — mencetak 324 gol,” kata Rachid Jadid sambil tertawa.
Perjalanan sang bocah ajaib tak selalu mulus. Cedera sempat membuatnya absen panjang, dan musim lalu ia hanya mampu mencetak sembilan gol.
Namun, musim ini Jadid kembali dalam performa terbaik. Dalam 32 pertandingan, ia sudah mencetak 32 gol — rata-rata satu gol per laga.
Catatan yang membuat banyak pengamat yakin ia akan segera menyusul Camarda ke level yang lebih tinggi, bahkan mungkin debut di tim Primavera dalam waktu dekat.
