RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia Andrea Distaso menilai AC Milan belum siap bersaing dalam perebutan Scudetto musim ini.
Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Distaso mengkritik keras performa Rossoneri setelah ditahan imbang Parma 2-2, meski sempat unggul dua gol terlebih dahulu.
Menurutnya, hasil itu menegaskan kelemahan mendasar dalam tim asuhan Massimiliano Allegri yang kerap muncul ketika menghadapi lawan dari papan bawah atau tim promosi.
Baca Juga:Tak Cocok dengan Taktik Chivu, Frattesi Minta Inter Menjualnya di Bulan JanuariMoncada, Tare, dan Ibrahimovic Yakin Suzuki Cocok Gantikan Maignan, tapi AC Milan Masih Ragu
“Melawan tiga tim yang baru naik dari Serie B, Milan memperlihatkan masalah yang sama — kehilangan fokus dan meremehkan lawan,” tulis Distaso.
Hasil imbang itu membuat Rossoneri kehilangan dua poin penting di malam yang seharusnya bisa membawa mereka kembali ke puncak klasemen, walau hanya sementara.
Keunggulan dua gol di babak pertama seolah membuat Milan terlalu nyaman, hingga akhirnya gol gemilang Adrian Bernabé di masa injury time babak pertama mengubah segalanya.
Momentum itu membuat Parma bangkit dan memaksakan hasil imbang yang tak terduga.
“Dua poin yang hilang ini mungkin terlihat kecil, tapi dalam perebutan Scudetto, detail semacam ini bisa sangat menentukan,” ulas Distaso.
Ia menegaskan bahwa hasil melawan Parma membuktikan Milan belum cukup matang untuk mempertahankan fokus dan mengelola tekanan.
Distaso juga menyoroti catatan mengecewakan Milan melawan tiga tim promosi.
Rossoneri telah kehilangan tujuh poin dari tiga laga tersebut: kalah dari Cremonese di San Siro pada pekan pembuka, ditahan Pisa yang sempat unggul lebih dulu, dan kini imbang melawan Parma.
Baca Juga:AS Roma Kokoh di Puncak Klasemen, Gasperini: Kami Lebih Berbahaya Jika Bermain Tanpa StrikerJurnalis Italia Sarankan Juventus Rekrut Mantan Gelandang AS Roma: Tim Ini Tak Pintar Mengontrol Permainan
“Ini bukan kebetulan. Setiap kali Milan merasa bisa menang dengan mudah, mereka justru kehilangan konsentrasi,” paparnya.
“Kurangnya rasa bahaya dan kecenderungan meremehkan lawan adalah pola yang berulang,” tegasnya.
Padahal, berbeda dari pesaing seperti Inter, Napoli, Juventus, dan Roma, Milan musim ini tidak memiliki beban kompetisi Eropa.
Keuntungan itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menjaga konsistensi di Serie A.
Namun, Distaso menilai peluang tersebut justru terbuang percuma karena tim tak mampu mengelola momen krusial.
