RADARTASIK.ID – Direktur TMW Radio, Marco Piccari, kembali menyoroti perjalanan klub-klub Serie A setelah berakhirnya giornata ke-11.
Dalam kolom rutinnya, Piccari menilai bahwa Inter Milan dan AS Roma saat ini tampil paling meyakinkan dan menjadi dua kandidat terkuat dalam perebutan gelar Scudetto musim ini.
Sementara itu, AC Milan disebut masih kurang fokus dan belum menunjukkan mental juara.
Baca Juga:Legenda Inter Peringatkan Gasperini: Fans AS Roma Tak Suka Timnya Turun Jika Sudah di Puncak KlasemenSiapa Akram Jadid? Bocah Ajaib Baru AC Milan yang Lebih Tajam dari Camarda
Menurut Piccari, Inter menunjukkan sinyal kekuatan luar biasa usai kemenangan meyakinkan atas Lazio yang membawa mereka ke puncak klasemen.
“Inter bermain dengan gaya yang atraktif dan efisien. Di lini tengah, dinamisme Barella dan kontrol permainan Calhanoglu menjadi kunci keseimbangan, sementara di lini depan mereka mencetak banyak gol,” tulis Piccari.
Dengan torehan 26 gol, Nerazzurri kini menjadi tim dengan serangan paling tajam di Serie A. Meski sudah kebobolan 12 kali, Piccari menilai kemampuan Inter dalam menciptakan peluang dan menuntaskannya menutupi celah di lini belakang.
“Mereka tetap tim paling kuat di liga. Menyangkalnya berarti menutup mata dari realitas,” ujarnya.
Namun di balik dominasi Inter, ia mengakui AS Roma menjadi kejutan besar musim ini.
Tim asuhan Gian Piero Gasperini menampilkan keseimbangan luar biasa antara pertahanan dan efisiensi menyerang.
“Roma memang tidak mencetak banyak gol — baru 12 dalam 11 laga — tapi mereka punya pertahanan terbaik di liga, hanya kebobolan lima kali,” kata Piccari.
Kemenangan 2-0 atas Udinese disebutnya sebagai bukti kedewasaan permainan Roma.
Baca Juga:Sering Remehkan Lawan, Jurnalis Italia Sebut AC Milan Belum Siap Bersaing Rebut ScudettoTak Cocok dengan Taktik Chivu, Frattesi Minta Inter Menjualnya di Bulan Januari
“Mereka solid, tajam, dan sudah mulai menunjukkan prinsip permainan khas Gasperini: agresif, menekan tinggi, dan berani menguasai laga,” tambahnya.
Piccari juga menyoroti bahwa baik Inter maupun Roma tetap mempertahankan ciri khas pelatih sebelumnya.
“Inter masih membawa semangat menyerang cepat ala Inzaghi, sementara Roma mempertahankan disiplin pertahanan yang dulu dibangun Ranieri. Mereka sama-sama menemukan kontinuitas — hal yang sering menentukan juara di Serie A,” tulisnya.
Berbeda dengan dua tim teratas itu, AC Milan justru dianggapnya tampil mengecewakan. Hasil imbang 2-2 melawan Parma dianggap Piccari sebagai sinyal bahaya.
